BREBES, Panturapost.com – Jalan Layang (Flyover) Kretek beberapa hari terakhir ini memakan korban. Sejak lertama kali selesai dobangun kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di flyover sepanjang 700 meter ini.
Terakhir, kecelakaan yang menewaskan dua mahasiswa asal Cirebon terjadi pada Minggu, 15 Oktober 2017. Korban yang berboncengan menggunakan sepeda motor sport itu terpeleset aebelum akhirnya terhantam truk dari arah berlawanan.
Sebelum itu, pada 7 Oktober kecelakaan yang melibatkan bus dan mobil pribadi juga terjadi di jalan ini. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Rentetan peristiwa tersebut membuat sejumlah pihak menggelar evaluasi. Mengapa flyover kendaraan yang melintasi jalur tersebut kerap dilanda dilanda musibah? Ada apa dengan jalur yang baru resmi beroperasi pada 20 Agustus lalu itu? Berikut beberapa poin penting penyebab kecelakaan yang dibahas dalam rapat evaluasi tersebut:
1. Kesalahan Manusia (Human eror)
Menurut Kepala Pos Lalu Lintas Bumiayu, Aiptu Sus Gundhi, salah satu penyebab kecelakaan di Flyover Kretek karena human eror atau kesalahan manusia (pengendara). “Banyak yang melanggar marka. Seharusnya garis marka tanpa putus itu tidak boleh menyalip, tapi banyak pengendara yang menyalip,” kata Sus Gundhi.
Karena itu, menurut dia, banyak pengendara yang hilang kendali begitu melihat kendaraan dari arah berlawanan begitu menyalip kendaraan di depannya.
2. Kurangnya Rambu-rambu
Rambu-rambu yang ada saat ini dinilai kurang memberi peringatan kepada pengendara. Misalnya ihwal larangan menyalip itu sebenarnya sudah ada rambu peringatan, tetapi pengendara kerap melanggarnya. Karena itu kepolisian meminta ada penambahan papan dengan tulisan ketika masuk flyover.
Selain itu, penambahan rambu juga perlu dipasang jauh sebelum flyover. Ini bertujuan untuk mengingatkan para pengendara agar lebih hati-hati.
3. Kondisi Jalan
Pertemuan itu juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Perhubungan (Dishub) Brebes, Eki Barlian. Menurut Eki, selain rambu, penyebab lain kecelakaan di Flyover Kretek karena kondisi jalan yang kurang ideal.
Menurut dia, pengendara dari arah selatan ketika turun dari flyover posisinya sedikit menikung ke kiri. Sehingga begitu turun seolah-olah pengendara akan masuk ke lajur sebelah kiri dari utara. Begitu juga sebaliknya. Beberapa peristiwa kecelakaan akhir-akhir ini terjadi di ruas itu. Penyebabnya hampir sama.
4. Kurang Marka
Tidak adanya paku marka di tengah jalan juga dinilai turut menyumbang penyebab kecelakaan di Flyover Kretek. Paku marka atau kerap dikenal dengan mata kucing akan dipasang di tengah sepanjang jalan layang agar memudahkan pengendara untuk tetap pada jalurnya.
Selain itu, gelombang kejut juga akan ditambahkan di flyover untuk mengurangi laju kendaraan.
5. Kurangnya Penerangan Jalan
Minimnya penerangan jalan juga membuat jalur tersebut kerap terjadi kecelakaan. Dalam rapat evaluasi tersebut, disepakati akan ditambahkam lampu penerangam jalan di sekumlah titik. Seperti sebelum dan sesudah flyover.
Selain lima poin di atas, untuk memudahkan pemantauan dan pengawasan, di titik tertentu di Flyover Kretek juga akan dipasang kamera tersembunyi atau CCTV. (Irsyam Faiz)
Discussion about this post