BREBES – Membludaknya pasangan mengajukan permohonan perceraian, Pengadilan Agama (PA) Kelas IA Brebes mempunyai strategi khusus yakni menggelar sidang keliling. Kepala PA Brebes, Abdul Basyir mengatakan, pihaknya menerapkan strategi jemput bola dengan menggelar sidang keliling setengah bulan sekali, setiap Kamis.
Menurut dia, langkah itu dilakukan mengingat wilayah Brebes yang cukup luas. “Sidang keliling ini untuk meringankan biaya transportasi karena mendekatkan jarak dengan pemohon perceraian,” jelas Basyir saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Meskipun pasca lebaran banyak pemohon cerai, namun pihak PA tidak serta merta melakukan persidangan hingga malam hari. “Karena bukan kasus tipikor, yang penting tidak lebih dari lima bulan. Kalau lebih dari 5 bulan bisa kita laporkan ke Mahkamah Agung,” jelas Basyir.
Adapun jadwal Sidang Keliling Pengadilan Agama Brebes dibagi menjadi dua tempat. Di antaranya di Brebes tengah, sidang keliling digelar di Kecamatan Banjarharjo. Ini diperuntukkan bagi pemohon yang berada di wilayah Kecamatan Banjarharjo, Kersana dan Ketanggungan.
Sementara, untuk sidang keliling di wilayah Brebes selatan berada di Kecamatan Bumiayu. Di sana Diperuntukkan bagi warga Kecamatan Bumiayu, Paguyangan, Tonjong, Salem, Bantarkawung dan Sirampog.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, membludaknya para pemohon cerai tersebut mulai menunjukkan peningkatan sejak Senin, 25 Juni 2018. Hal ini menyebabkan petugas di Pengadilan Agama Brebes kerepotan, meski petugas di bagian lain sudah dikerahkan untuk menangani kondisi tersebut.
Setidaknya, ada 200 orang yang mengambil akta cerai dan 100 orang yang mendaftar untuk bercerai. “Kemarin Senin pelayanan sampai Magrib, karena saking banyaknya, dan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi mereka,” jelas Basyir.
Basyir menerangkan, saat situasi membludak seperti itu, maka ada tiga majelis atau ruang sidang yang dibuka. Hasilnya, 100 kasus perhari bisa disidangkan. (Sumber: Panturapost.id)
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Discussion about this post