BREBES – Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih meminta Pemkab Brebes terus bersinergi dengan elemen masyarakat (berkolaborasi) dalam meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat ke depan. Pasalnya, kebutuhan dasar SDM harus terpenuhi untuk mengejar ketertinggalan di sejumlah sektor termasuk pendidikan.
Menurut politisi PKS itu, pembangunan manusia diukur berdasarkan IPM dengan tiga indikator. Yakni, harapan hidup, pendapatan bruto dan pendidikan. Dari ketiga indikator tersebut, pendidikan tercatat yang paling rendah, sehingga ke depan harus terus ditingkatkan bila ingin meningkatkan IPM di Kota Bawang.
“Di sektor pendidikan perlu diakui masih di bawah harapan hidup dan indeks pendapatan. Jadi kalau dilihat kita memang harus meningkatkan pendidikan kita agar nanti seimbang dengan harapan hidup yang cukup baik dan pendapatan bruto,” kata Abdul Fikri Faqih usai menjadi narasumber dalam Workhsop Pendidikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Brebes, Rabu (1/12/2021).
Anggota DPR RI dari Dapil IX ini menyebut jika fokus pengembangan SDM menjadi konsentrasi secara penuh. Sehingga tujuan penyelesaian problematika di sejumlah sektor akan bisa diselesaikan sendiri. Meski begitu, tak mudah untuk peningkatan SDM secara masif dengan jumlah penduduk di Brebes mencapai 1,9 juta jiwa.
“Kalau SDM sudah mumpuni, masyarakat tentu akan lebih sejahtera dan mandiri. Termasuk bisa menyelesaikan persoalan mereka masing-masing. Kalau mau mengejar infrastrukturnya, saya kira jauh lebih berat, karena memang anggaran pendidikan di APBD sangat terbatas,” ungkapnya.
Untuk itu, kata dia, peningkatan SDM harus dilakukan dengan membuka opsi-opsi ataupun inovasi baru.
Terkait pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi COVID-19 ini juga harus disesuaikan kebutuhan pendidikan. Termasuk protokol kesehatan secara ketat.
“Untuk infrastruktur pendidikan juga penting dan dibutuhkan. Tapi saya kira itu bisa dilakukan secara bertahap, tapi investasi paling bagus terkait pengembangan SDM,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Baperlitbangda) setempat menyatakan bahwa di masa pandemi COVID-19, IPM Brebes tahun 2021 ini naik 0,21 persen dari IPM tahun 2020 lalu. Diketahui, tahun 2020 lalu, IPM Brebes adalah 66,11 persen menjadi 66,32 persen di tahun 2021.
Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat, IPM Brebes saat ini 66,32 persen dari IPM Ideal Jawa Tengah sebesar 72,16 persen. Sedangkan untuk IPM tertinggi adalah Kota Salatiga 83,60 persen.
Untuk kecepatan pertumbuhan IPM Brebes adalah 0,32 persen lebih rendah dari rata-rata kecepatan peningkatan IPM kabupaten/kota sebesar 0,40 persen. Untuk Salatiga kecepatan pertumbuhan IPM-nya itu 0,50 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan IPM terlambat ialah Kabupaten Karanganyar 0,17 persen, Kabupaten Sragen 0,18 persen, dan Kabupaten Semarang 0,19 persen. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post