SLAWI – Suasana duka menyelimuti pemakaman jenazah Agil Septian Nugroho, putra tunggal Suharto, warga Dukuhwringin, Slawi, Kab. Tegal yang juga sebagai Kepala SD Slawi Kulon 02.
Korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 itu dimakamkan di TPU Ketos Dukuhwringin, sekira pukul 10.00 WIB, setelah disholati di musala setempat. Tangisan pun pecah saat peti jenazah dimasukkan ke dalam liang lahat. Orang tuanya, neneknya, keluarganya dan teman-temannya tidak bisa menahan air mata.
Turut hadir dalam pemakaman Camat Slawi, Staf Bupati Tegal, Pendamping Lion Air, Direktur PT Pertamina Persero Tbk serta jajarannya, pihak kepolisian serta Danramil, dan kerabat alm Agil serta teman dan guru-guru sejawat orang tua alm.
Jenazah Agil diberangkatkan dengan ambulans dari RS Polri, Jumat (23/11) malam, sekira pukul 21.00 WIB. Diiringi pendamping dari Lion Air, keluarga dan kerabatnya, jenazah tiba di rumah orang tuanya sekira pukul 03.00, Sabtu dini hari.
Agil Septian Nugroho merupakan putra semata wayang pasangan Suharto, Kepala SD Slawi Kulon 02 dan Rohmiyatun, guru di SD Dukuhwringin. Korban menyelesaikan pendidikan di SDN 7 Slawi, SMP N 1 Slawi, SMAN 1 Slawi dan masuk UGM. Setelah lulus kuliah, Agil sempat kerja di BRI dan terakhir bekerja di PT Pertamina (Persero) Tbk.
Di sela-sela pemakaman, paman Agil, Tarifudin (58) menuturkan kepada panturapost.com, semenjak mendapat kabar Agil menjadi salah satu penumpang Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Provinsi Jawa Barat, Senin (29/10/2018), orang tua Agil selama 25 hari di Jakarta, menunggu kepastian identifikasi.
“Baru hari Jumat siang, jam 10, nama Agil Septian Nugroho teridentifikasi. Saya sebagai pamannya juga beberapa kali ke Jakarta dengan keluarga,” tutur dia.
Menurut dia, hasil identifikasi keluar dari pencocokan DNA antara orangtua dengan Agil. Pihak keluarga sempat diminta menyerahkan sampel sisir, rekam struktur gigi, dan sidik jari dari ijazah Agil. “Setelah terindentifikasi, jenazah bisa diambil keluarga,” kata Tarifudin. (*)
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post