BREBES, Panturapost.com – Mengisi waktu liburan bersama keluarga pada suasana lebaran, destinasi wisata andalan Kabupaten Brebes ramai pengunjung. Salah satunya yakni Wisata Alam Hutan Mangrove yang terletak di Dukuh Pandansari Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.
Hutan Mangrove Pandansari, itulah nama tempat wisata baru yang saat ini tengah menjadi primadona wisata di Kabupaten Brebes. Jelas saja, ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang mendatangi destinasi wisata alam ini.
Mashadi, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengelola tempat wisata tersebut menjelaskan, lonjakan wisatawan mulai terlihat dari hari pertama lebaran. “Dari hari pertama lebaran sudah terlihat lonjakan dibanding hari biasa,” jelasnya.
Peningkatan jumlah pengunjung tersebut dari ke hari terus bertambah. Hari pertama lebaran mencapai 2500 orang. Sedangkan hari kedua pengunjung meningkat sampai lebih 4.000 orang.
Bahkan, pihak panitia terpaksa menutup loket jam dua siang karena sudah mencapai 5000 lebih. “Itu saat hari kedua lebaran, saya kaget karena semakin banyak, dan lebih kagetnya lagi ada kemacetan kendaraan sepanjang 3 Km,” jelas pria yang sering memakai pakaian serba hitam itu.
Hingga H+4 yakni 29 Juni 2017, pengunjung tetap saja meramaikan Hutan Mangrove. Banyak dari mereka yang ingin mengabadikan momentum tersebut dengan berswafoto bersama keluarga. Tak Sedikit pula yang menikmati makan siang di dalam kawasan konservasi hutan mangrove.
Untuk bisa menikmati tracking mangrove, pengunjung tak perlu merogoh kocek dalam – dalam. Cukup dua puluh ribu saja, wisatawan bisa sampai di hutan mangrove menggunakan perahu sekitar 15 menit dari dermaga. “Hari biasa Rp 15 ribu, untuk libur lebaran naik jadi Rp 20 ribu.”
Salah satu pengunjung Yusrin (50) asal Jakarta mengaku sangat menikmati wisata hutan mangrove itu. “Tempatnya asri, rindang sekali dan ini cocok untuk menyegarkan fikiran kita,” kata Yusrin yang mendapat rekomendasi tempat tersebut dari keluarganya di Brebes.
Hadirnya tujuan wisata baru itu, membawa keberkahan rejeki tersendiri bagi warga lokal. Lina (30) penjual minuman di sekitar area tracking mengaku bisa meraup untung hingga 3 kali lipat dibanding hari biasa. “Harga standar, saya tidak menaikkan harganya, tapi berhubung pengunjung banyak, jadi dagangan saya bisa laku banyak,” jelasnya.
Selain tracking di hutan mangrove, pengunjung juga bisa menikmati wahana lain seperti taman kupu – kupu, taman burung, konservasi kepiting soka dan yang laiinya.
Sementara itu, untuk menjamin keselamatan pengunjung, Mashadi menjelaskan, panitia bekerjasama dengan petugas keselamatan. “Untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan, kami dibantu petugas keamanan dan kesehatan, seperti Tim SAR, Tim Medis, TNI dan Polri,” tandasnya. (Fst)
Discussion about this post