TEGAL – Pemkot Tegal tetap melakukan pengetatan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, meski pemerintah pusat membatalkan rencana penerapan PPKM Level 3 serentak,
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr. Sri Prima Indraswari mengatakan, mobilitas dan aktivitas masyarakat tetap diperketat. Di sisi lain, fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) juga tetap disiagakan seandainya ada lonjakan kasus baru COVID-19.
“Yang jelas vaksinasi kita sudah capai target, kemudian persiapan Fasyankes, serta deteksi dini dan testing. Kalau ada yang sakit nanti kita tes, kalau ada yang positif dicurigai varian baru nanti sampel dikirim ke Semarang,” kata Prima, Selasa (7/12/2021).
Prima mengatakan, peningkatan pengawasan warga yang datang dari luar kota maupun luar negeri juga tetap dilakukan. Salah satunya melalui Satgas Jogo Tonggo di setiap kelurahan.
Warga yang datang dari luar kota maupun luar negeri wajib ditesting untuk deteksi dini. Utamanya untuk mengantisipasi adanya paparan varian baru Omricon.
“Pemeriksaan sekuens genomik untuk mengetahui virus yang menginfeksi varian apa kita kirim ke Semarang. Ini untuk mengantisipasi adanya varian Omicron,” kata Prima.
Prima menyebut selama tiga bulan terakhir tidak ada penambahan kasus COVID-19 baru di Kota Bahari. “Kita masih nol kasus Covid-19 sejak akhir September,” katanya.
Menurutnya, selain pengetatan mobilitas masyarakat dan pengawasan Jogo Tonggo, vaksinasi juga terus digenjot kendati cakupan vaksinasi di Kota Tegal sudah melampaui 100 persen.
Sementara data hingga Senin (6/12/2021), cakupan vaksinasi dosis satu mencapai 109 persen atau 233.173 orang dari target sasaran sebanyak 213.046 orang. Kemudian untuk dosis kedua mencapai 83,56 persen atau sebanyak 178.028 orang.
“Vaksinasi kita sekarang capaian sudah bagus. Sudah mencapai 108 sampai 109 persen,” pungkas Prima. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post