TEGAL – Menjelang pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) yang digelar Rabu (17/4), para perantau ramai-ramai pulang ke kampung halaman. Hal itu terlihat dari volume penumpang kereta api yang turun di Stasiun Tegal, Selasa (16/4) Jawa tengah melonjak dua kali lipat dibanding hari biasa.
Puncak lonjakan pemudik jelang pileg dan pilpres terjadi sejak Selasa pagi hingga siang. Dengan jumlah penumpang mencapai 4.700 orang. Padahal pada hari biasa jumlah penumpang kereta api yang tiba hanya 2.500 orang.
Sebagian besar penumpang adalah mahasiswa dan pekerja sektor informal di Jakarta dan Semarang. Para pemudik kereta api ini umumnya adalah mereka yang telah terdaftar sebagai pemilih di kampung halamannya.
Sejumlah penumpang mengaku, sengaja pulang ke kampung halamanya di Tegal untuk ikut mencoblos. “Saya memang sengaja pulang ke Tegal untuk mencoblos,” kata Falah, seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Semarang.
Kepala Stasiun Tegal, Tarmudi mengatakan peningkatan penumpang sudah terjadi sejak Senin kemarin. Namun puncak lonjakan penumpang baru terjadi pada Selasa ini yang mencapai 97 persen atau dua kali lipat dibanding hari biasa.
Menurutnya, hampir semua kedatangan kereta api dari arah Jakarta yakni KA Tegal Bahari dan Tegal Ekspres serta dari arah Semarang KA Kaligung dan Kamandaka mengalami peningkatan dibanding hari biasa.
“Memang ada peningkatan jumlah penumpang dibandingkan hari biasa. Dari arah Jakarta maupun dari arah Semarang,” ungkap Tarmudi.
“Sementara puncak arus balik penumpang paska pileg dan pilpres diprediksi terjadi pada Minggu 21 April mendatang,” tambahnya.
Reporter: Yuni
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post