PEKALONGAN – Jembatan penghubung 3 kabupaten di Pekalongan runtuh, Rabu petang, 12 Desember 2018. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menyatakan, penyebab ambruknya jembatan Kaligenting ini lantaran bangunanya sudah lapuk. Ditambah pondasi bawahnya tergerus debit air sungai.
Pemkab, kata dia, sudah jauh-jauh hari menghimbau kepada masyarakat setempat agar tak menggunakan jembatan tersebut lantaran kondisinya sangat memprihatinkan. Pasca-ambruk, Asip pun meminta masyarakat untuk bersabar hingga pembuatan jembatan darurat menggunakan batang kayu diselesaikan.
“Jembatan ini memang kondisi fisiknya sudah lapuk dan sangat membahayakan. Untuk jembatan darurat insyallah selesai 3 sampai 5 hari kedepan. Minimal bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor,” ucap Asip Kholbihi, Kamis 13 Desember 2018.
Ia menambahkan, Jembatan Kaligenting terakhir kali dilakukan perbaikan sejak tahun 1970 silam. Untuk itu, jembatan baru saat ini sedang dalam proses pembangunan dan sudah masuk tahapan finishing.
“Untuk anak-anak sekolah silahkan tetap berangkat, kita upayakan bantu melansir jemput pulang pergi dengan mobil pemerintah untuk mengantarkan ke sekolah,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jembatan penghubung antar-kabupaten di Desa Kandangserang Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mendadak ambruk sekitar pukul 17.30 WIB. Akibatnya akses penghubung Kabupaten Pekalongan dengan Kabupaten Pemalang dan Banjarnegara lumpuh total.
Adapun jembatan yang ambruk itu akses utama jalan utama antata desa Kandangserang dan Desa Bojongkoneng. Selain penghubung antar-desa, jembatan itu juga akses jalan menuju ke Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Banjarnegara.
Kemudian dampak dari Jembatan Kaligenting yang runtuh yakni, akses jalan warga di 10 desa yang terhambat. Beruntung, insiden jembatan kaligenting yang runtuh tak memakan korban jiwa. (Panturapost.id)
Reporter:Fajar Eko Nugroho
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Discussion about this post