Untuk memberikan pelayanan maksimal bagi pelaku UMKM, Kementrian BUMN membebaskan biaya sewa selama 6 bulan. Pelaku usaha ini juga nantinya akan diberikan pelatihan.
“Jadi enam bulan pertama tidak boleh nyewa sama sekali. Kalau ada oknum yang sudah pasang tarif, laporkan ke kami. Nah, setelah 6 bulan, baru kita lihat bertahap kemampuan mereka seperti apa. Nanti kita tentukan sewanya berapa,” jelas Menteri BUMN, Rini Sumarno saat merayakan ultah BUMN ke-21 di Rest Area 260 eks PG Banjaratma, Sabtu 23 Maret 2019.
Rini mengatakan, rest area tersebut merupakan rest area terbesar pertama kali dengan konsep tempat cagar budaya yang bisa dijadikan destinasi. Bukan sekadar tempat singgah untuk istirahat pengguna jalan tol.
“Kita betul-betul mengundang UMKM di Brebes, ini yang pertama kita lakukan. Kita inginkan UMKM bisa tetap menghidupkan usahanya di sini. Jangan sampai nanti rest area dikuasai oleh pengusaha besar,” jelas Rini.
Selain enam bulan pertama tidak membayar sewa, nantinya pelaku UMKM akan mendapatkan pelatihan bagaimana menjaga rest area agar tetap bersih dan nyakan. Sehingga diminati baik pengguna jalan tol maupun warga sekitar.
“Jadi satu tahun pertama benar-benar kita melihatnya bukan dari sisi keuntungan. Tapi dari sisi program ini bisa efektif atau tidak untuk masyarakat luar,” ujar Rini.
Sementara itu, Direktur Utama PT. PP Persero Tbk, Lukman Hakim selaku BUMN yang ditunjuk sebagai pengembang konstruksi rest area tersebut mengatakan, tempat istirahat dan palayanan (TIP) di eks PG Banjaratma ini merupakan ide dari Menteri BUMN Rini Sumarno.
“Tempat ini merupakan sinergitas dengan BUMN lain. Ada 6 BUMN di sini yang kerjasama. Awalnya kita survey dan kita renovasi,” jelas Lukman.
Sejauh ini Lukman mengatakan progres TIP tersebut untuk area UMKM sudah 100 persen. Sedangkan bagian luar masih 95 persen. “Masih dalam proses menyediakan pom bensin dan mushola yang dalam 2-3 minggu lagi selesai semua. Kalau pom bensin sebelum lebaran sudah selesai sehingga pada saat arus mudik balik bisa optimal dimanfaatkan,” terang Lukman.
Lama Tak Beroperasi
Sebagai informasi, PG Banjaratma sudah tidak beroprasi sejak 1997. Langkah Kementrian BUMN dengan merubahnya menjadi rest area merupakan optimalisasi aset. Sehingga bangunan tua tersebut tidak mangkrak dan terkesan menyeramkan
“Pada akhirnya ini bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya pengguna jalan tol yang bisa menikmatinya tapi warga sekitar juga bisa berjualan di sini dan masyarakat umum bisa membeli produk UMKM tanpa lewat tol, karena kita sediakan pintu masuk, meski belum bisa dilalui kendaraan,” beber Lukman.
Dalam merenovasi eks PG Banjaratma ini, penggarap tidak merubah bangunan asli. Sehingga nuansa natural masih kental di dalam rest area. “Bangunan asli tidak diubah. Masih natural. Tapi bagaimana menjadi lebih indah, nyaman. Bata merah tetap tampak, tapi sudah kita cet transparan agar tetap asli dan tidak berdebu. Kereta lori juga masih tetap ada,” pungkas Lukman.
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post