PEMALANG – Seorang pasien yang status Orang Dalam Pemantauan (ODP) COVID-19 yang dirawat di RSUD dr M Azhari Pemalang Kabur. Pasien berjenis kelamin perempuan tersebut diketahui mengalami demam usai mudik dari Jakarta.
Insiden kaburnya pasien tersebut terungkap saat apel kesiapan penyemprotan disinfektan massal di halaman Pendopo Bupati Pemalang. Pasien tersebut kabur pada Jumat (27/3) dini hari. Karena statusnya masih ODP, pasien saat ini masih dalam pencarian.
“Kita sudah koordinasi dengan kepolisian dan Kodim untuk melakukan pencarian terhadap pasien tersebut,” kata Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid- 19, Mohamad Arifin, usai menggelar apel Pendopo Bupati Pemalang, Minggu (29/3).
Selain meminta bantuan kepada aparat kepolisian dan TNI, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan keluarga pasien. Diharapkan, pihak keluarga bisa bekerja sama untuk memberikan informasi keberadaan pasien. Pasalnya, meski statusnya ODP, namun pasien tersebut tetap dalam pemantauan Gugus Tugas Pencegahan COVID-19.
“Kalau pihak keluarga tahu keberadaan pasien, mohon segera melaporkan ke kami. Meski status ODP namun untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, pasien harus ditemukan,” katanya.
Menurutnya, sampai saat ini untuk Kabupaten Pemalang belum ditemukan pasien yang terkonfirmasi terpapar COVID-19. Namun demikian, pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk memperketat akses keluar masuk orang ke Kabupaten Pemalang. Apalagi saat ini, sudah banyak warga perantauan yang pulang ke kampung halaman.
“Makanya kita kemarin bersama Polri dan TNI menggelar kegiatan sosialisasi social distancing untuk pencegahan penyebaran dan penularan COVID-19,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Arifin, banyak bus-bus yang menurunkan penumpang di luar terminal atau di titik titik lain. Hal tersebut sangat berbahaya karena berpotensi menyebarnya COVID-19, jika ada salah satu penumpang yang sudah terpapar. Apalagi, para perantauan yang pulang kampung ini berasal dari kota-kota yang sudah terjangkit Virus Corona.
“Ya kita kan tidak tahu apakah penumpang terpapar atau tidak. Untuk mengantisipasinya kita harus selalu waspada. Salah satunya kita melakukan pendataan di terminal. Kita juga berkoordinasi dengan camat dan kades untuk memantau warganya yang sudah terlanjur pulang dari perantauan,” pungkasnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post