BREBES – Seribu lebih warga dari berbagai desa di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes berkumpul di lapangan Desa Bulakamba, Kamis (11/4) siang. Mereka mengikuti kampanye terbuka calon legislatif atau caleg DPRD Brebes Wamadiharjo Susanto
Mereka mengikuti rangkaian kampanye caleg dari Partai Politik (parpol) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nomor urut 03 itu. Dengan memakai atribut parpol dan nama caleg serta relawan “Balane Mas Wamad”, mereka bersemangat mengikuti jalannya kampanye.
Bahkan, Wamad pun diarak ribuan pendukungnya dengan berjalan kaki dari kediamannya di Desa Grinting menyusuri jalur pantura hingga ke lapangan Desa Bulakamba. Begitu pula, usai kampanye juga diarak. Berbagai macam pertunjukan seperti burog, dangdut sound, mewarnai arak – arakan itu.
Wamadihajo merupakan caleg inkumben yang dikenal sebagai tokoh masyarakat di Desa Grinting Bulakamba. Selama satu periode jabatan, sebagian besar aspirasi yang disampaikan warga di daerah pemilihannya di Kecamatan Bulakamba dan Kecamatan Wanasari diupayakan untuk direalisasikan satu persatu. Termasuk memperbaiki jalan desa, melakukan pendampingan UMKM hingga mengembangkan kreativitas para pemuda karang taruna.
“Pak Wamad orangnya baik, jadi wakil rakyat benar-benar amanah. Saya mendukung untuk dilanjutkan. Karena kerjanya nyata, jalan desa yang becek sekarang udah bagus beraspal. Kemudian peduli dengan pengembangan kreativitas pemuda desa,” ucap Bondiras (40) seorang warga Desa Grinting pendukung caleg Wamadiharjo.
Kepedulian Wamadiharjo kepada masyarakat, membuat kepercayaan para pendukungnya tumbuh dan rela gotong royong mendukung kembali menjadi wakil rakyat.
“Saya percaya dengan apa yang telah diperbuat pak Wamad untuk membangun desa. Warga di sini gotong royong bawa makanan dan minuman untuk kampanye ini,” jelasnya.
TANPA UANG SAKU
Sementara itu, Wamadiharjo menyatakan, pihaknya tak memberikan uang saku transportasi kepada para pendukungnya yang mengikuti kampanye. “Saya maju jadi caleg karena mewakilli aspirasi rakyat. Alasanya ya itu tadi, satu periode masa jabatan wakil rakyat ini saya optimal menyakurkan aspirasi masyarakat di dapil saya. Wanasari dan Bulakamba,” ucap dia.
Dalam kamanye akbar itu, modalnya tak besar atau tak sampai Rp 10 juta dikeluarkan. Ia hanya membeli makanan ringan, membayar orkes keliling, dan memberikan transport kepada linmas yang melakukan penjagaan selama masa kampanye.
“Hiburan dangdut itu bayarnya patungan masyarakat di sini. Air minum dan jajanan juga demikian. Kalau kampanye hari ini, saya mengeluarkan anggaran hanya sekitar Rp 7,5 juta saja,” ungkapnya.
Wamad membeberkan jurus ampuh kenapa kampanye tanpa memberikan uang kepada pendukungnya. Yakni, selama menjadi wakil rakyat, dirinya benar benar sangat memperhatikan dan peduli dengan masyarakat dalam hal apapun.
“Kalau ada persoalan saya berusaha membantu semampu saya, diajak komunikasi dan berdiskusi. Siapapun saya bantu jika saya memang bisa. Dari situlah tumbuh kepercayaan di masyarakat. Demokrasi yang sebenarnya ya seperti itu, meskipun beda pilihan tetap rukun dan membantu. Saya nggak perlu janji, tapi perubahan untuk mengembangkan demi kemajuan desa bisa dilihat sendiri. Silahkan dicek ke pendukung saya,” pungkasnya. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post