BREBES, Panturapost.com – Perum Bulog besama dengan pemerintah kabupaten Brebes akan mendirikan Kampung Bawang. Langkah ini dilakukan untuk memutus rantai tata niaga bawang merah yang saat ini dinilai terlalu panjang. Kampung Bawang itu akan didirikan di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.
“Pertama kami bangun satu kampung bawang di Jagalempeni. Itu sebagai pilot project dulu. Nantinya kalau berhasil, nanti akan dibangun di desa lain,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Brebes, Budiharso, Kamis, 6 Oktober 2016.
Menurut dia, rantai distribusi yang panjang selama ini menjadi momok bagi petani di Brebes. Harga di tingkat pedagang sering kali jauh lebih tinggi dibanding dengan di tingkat petani. Akibatnya, petani tidak menikmati hasil panennya sendiri.
Di kampung bawang ini, kata dia, para petani nantinya akan difasilitasi permodalan. Namun bukan uang yang dipinjamkan, melainkan produk pertanian seperti pupuk dan benih. “Petani bisa melunasinya setelah panen. Hasil panen akan dibeli oleh Bulog. Jadi ini memutus mata rantai perdagangan bawang merah,” kata Budiharso.
Anggota di kampung bawang ini ada para petani yang sudah menjadi anggota kelompok tani di desa setempat. Saat ini Dinas Pertanian Brebes mencatat ada enam kelompok tani di Desa Jagalempeni. “Para anggota ini nantinya akan mendapat kartu tani yang berfungsi untuk mengajukan pinjaman,” kata Budi.
Kepala Divisi Regional Bulog Jawa Tengah, Usep Karyana, mengatakan pendirian kampung bawang ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani bawang merah.
Dalam hal penyediaan dana, Usep mengatakan pihaknya akan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Para Petani yang akan mengajukan kredit harus melalui beberapa tahapan verifikasi. Ini untuk mengantisipasi terjadinya penunggakan yang justru akan memberatkan petani. “Kartu Petani, akan diterbitkan untuk menguatkan kelembagaan,” katanya.
Selain kampung bawang, Bulog juga berencana mendirikan rumah pangan kita (RPK), yaitu semacam autlet untuk menjual berbagai macam komoditas di desa-desa. Peluncuran RPK ini akan dilakukan pada akhir bulan ini, bersamaan dengan kampung bawang. “Ada sekitar 100 RPK yang akan kami dirikan. Targetnya 600 RPK,” kata dia.
Petani Bawang Merah asal Brebes, Muhammad Subhan, mengatakan tidak keberatan dengan pendirian kampung bawang tersebut. Selama kredit yang diberikan berbentuk pupuk dan benih. Sebab, kata dia, jika pinjaman dalam bentuk uang, banyak petani yang khawatir tidak bisa mengembalikan. “Petani itu butuhnya pupuk, pestisida dan benih yang murah. Kalau kredit uang itu biasanya para pedagang itu,” kata dia. (Rhn)
Discussion about this post