TEGAL – Pendangkalan muara tiga sungai di Kota Tegal masih terjadi hingga sekarang. Nelayan meminta tebalnya endapan sedimen di dasar muara segera dikeruk karena menghambat aktivitas keluar masuk kapal nelayan, khususnya di bawah 10 gross tonnage (GT).
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal Riswanto mengatakan, pendangkalan terjadi di muara Kali Kemiri, Kali Sibelis dan Kali Bacin yang selama ini menjadi akses keluar masuk kapal.
“Kami sangat berharap ke depan ada pengerukan. Selama ini di muara masih ada pendangkalan yang menghambat aktivitas kapal nelayan,” kata Riswanto, ditemui di Kantor HNSI Kota Tegal di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal, Selasa (7/7/2020)
Riswanto mengemukakan, kapal yang paling terdampak adalah kapal berukuran di bawah 10 GT. “Selama ini kapal di bawah 10 GT kalau mau melaut mengandalkan air pasang. Jika surut mengalami hambatan,” kata Riswanto.
Riswanto mengungkapkan, sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tahun lalu pernah meninjau langsung kondisi pendangkalan didampingi jajaran Pemerintah Kota Tegal. Bahkan saat itu Ganjar menyebut pendangkalan akan segera diatasi.
“Namun pengerukan sampai sekarang belum terealisasi, mungkin karena keburu ada pandemi COVID-19,” kata Riswanto.
Nelayan, kata Riswanto sangat berharap persoalan pendangkalan segera tuntas. Agar aktivitas khususnya nelayan kecil berjalan normal.
“Kami meminta pemerintah agar bergerak segera melakukan pengerukan. Mungkin tak hanya dibiayai Pemkot dan Pemprov Jateng, namun juga pemerintah pusat,” pungkas Riswanto. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post