BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang berwacana akan menerapkan lockdown sekala kecil, yakni tingkat RT. Hal ini dikarena kasus COVID -19 di Kabupaten Batang terus meningkat.
Bupati Batang, Wihaji, mengatakan bahwa Pemkab Batang tengah menerapkan adaptasi kebiasaan baru atau new normql life, namun kasus COVID-19 terus meningkat.
“Kita terapkan gerakan zero COVID-19 untuk menekan peningkatan kasus. Maka akan lockdown di tingkat RT jika ada warga yang terpapar COVID -19,” katanya saat hadir di Kampung Siaga Candi di Desa Gombong, Kecamatan Pecalungan, Rabu (15/7).
Dengan adanya gerakan zero COVID-19 ini, Wihaji berharap tidak ada lagi ada warga yang terpapar virus Corona. Maka, jika ada warga yang terpapar COVID -19 harus dilokalisir dan diisolasi.
“Dari 77 kasus positif COVID-19, separo lebih orang tanpa gejala (OTG), 23 orang dirawat, 50 orang sembuh dan 3 orang meninggal,” ujarnya.
Dari peta penyebarannya, lanjut Wihaji, tidak ditemukan klaster baru. Sementara dari hasil tracking, kasus positif merupakan turunan orang yang positif terkonfirmasi COVID -19. Sehingga, mudah untuk dilakukan lokalisir dan mengisolasi sampai dinyatakan sembuh.
“Saya harap perangkat desa mengedukasi masyarakat agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Batang, AKBP Abdul Waras mengatakan bahwa pencanangan Kampung Siaga Candi merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan Polda Jateng untuk memutus penyebaran dan penularan COVID -19.
“Pencanangan Kampung siaga Candi diimplementasikan tiga pilar, yakni Pemerintah, Polres Batang dan Kodim 0736 Batang,” katanya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post