TEGAL – Pandemi virus Corona (COVID-19) membuat industri pariwisata mengalami krisis. Bahkan tidak buka sama sekali selama satu tahun ini. Dengan begitu, pariwisata mengalami kerugian yang cukup besar serta membuat para pengelola hilang semangat.
Namun, hendaknya tidak hanya sebatas menghitung dan mengkaji dampaknya. Akan tetapi, diperlukan langkah-langkah konkrit dalam menyelamatkan pariwisata, khususnya pariwisata desa yang baru berdiri.
Salah satu wisata Via Ferrata Bukit Rangkok, Desa Pagerwangi, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal memulainya dengan melakukan kegiatan untuk membangkitkan wisata dan memperkuat Sumber Daya Manusia ( SDM ).
“Kegiatan kemah dan diskusi bareng ini kami lakukan sebelum menjelang bulan Ramadan. Kegiatan ini awal ini untuk membangkitkan wisata Via Ferrata Bukit Rangkok dan membetuk kembali semangat Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di desa,” tutur Kepala Desa Pagerwangi, Waluyo pada panturapost, Kamis ( 8/4/2021).
Menurutnya, tidak hanya membangkitkan wisata yang sudah satu tahun tertidur karena pandemi, kegiatan tersebut juga untuk memasarkan kembali wisata ke masyarakat Tegal dan bahkan keluar Tegal.
“Kebetulan yang ikut andil dalam kemah dan diskusi bersama itu ada yang dari luar Tegal. Di antaranya dari Salatiga, Wonogiri, Rembang, brebes, Pokdarwis sekitar dari Pemalang, Pokdarwis Tegal dan lainnya. Peserta dibatasi karena masih dalam pandemi,” ungkapnya.
Kegiatan kemah dan diskusi ini, kata Waluyo, dilakukan selama dua hari, dari hari Rabu sampai Kamis. Dalam kegiatan pun peserta diberi materi tentang membangkitkan wisata di masa pandemi oleh pemateri.
“Dari hasil kegiatan ini, ada respon positif untuk pengembangan wisata Via Ferrata Bukit Rangkok ke depan dan kerjasama paket wisata. Untuk sementara, masuk di bulan puasa, kami gunakan untuk promosi, evaluasi dan perawatan wisata. Tapi, untuk event setelah lebaran segera dirancang,” cetusnya
Ketua Kopisetara (Koperasi Sentra Wisata Alam Nusantara) Eko Binarso dan pendiri Tanakita Camping Ground, glamping pertama di Indonesia sebagai pemateri dengan tema, Tren Kepariwisataan Berbasis Alam Pascapandemi COVID-19. “Satu tahun pandemi ini banyak banget wisata yang terjun bebas. Kini, wisata harus mulai bangkit lagi dan semangat lagi. Saatnya mulai dari nol dan harus tetap yakin dan percaya pada destinasi sendiri serta lebih ditingkatkan pelayanan dan lebih inovatif,” kata dia.
Hal yang sama diungkapkan oleh Musa Abdillah, salah satu Pegiat Outbound, pelopor dan pengembang kearifan lokal desa, dengan pengalaman merintis puluhan venue yang sekaligus pemateri tentang Semangat dan Guyub Rukun Mengembangkan Potensi Kearifan Lokal Desa. Ia mengatakan, Via Ferrata Bukit Rangkok destinasi yang layak untuk dikunjungi.
“Pengelola harus membangun strategi jangka pendek, menengah dan panjang. Libur lebaran nanti momen yang tepat untuk mempromosikan kembali wisata serta membuat kegiatan lebih banyak lagi dan mengajak kerja sama dengan pihak luar, akan tetapi tetap menggunakan Prokes yang sudah diterapkan atau yang sudah disesuaikan,” tutur dia. (*)
Discussion about this post