TEGAL – Saat ini hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dilanda kekeringan. Lahan pertanian ataupun sumur resapan milik warga pun mulai mengering. Untuk mengatasi tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Agung Widyantoro menyalurkan bantuan 22 mesin pompa air kepada 53 kelompok tani di Kabupaten Tegal dari Kementerian Pertanian RI.
“Di tahun 2018 ini melalui saya membagikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa pompa air berjumlah 22 buah kepada kelompok tani. Pembagian pompa air ini alhamdullilah tepat waktu. Karena saat ini hampir sebagian besar wilayah di Kabupaten Tegal sedang mengalami kekeringan,” ucap Agung Widyantoro, usai membagikan alat pertanian di aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Senin 6 Agustus 2018.
Diharapkan, pompa air yang dibagikan agar manfaat dan bisa digunakan untuk mengairi sawah untuk daerah-daerah yang debit sumber tangkapan air berkurang.
Bantuan Traktor

Selain membagikan pompa air, Anggota DPR RI dapil IX (Brebes, Tegal, Slawi) ini juga menyalurkan bantuan kepada petani berupa 33 unit traktor. “Bantuan alat pertanian yang kita bagikan insyaallah tepat sasaran kepada kelompok tani yang berhak. Dan juga kita tidak memungut biaya alias gratis,” jelas Agus.
Menurut dia, bantuan alat pertanian, satu unit alat itu harus punya korelasi luasan tambah lahan pertanian. “Kami berharap alsintan ini bisa dipelihara dan bisa lebih meningkatkan lagi produksi pertanian. Seperti halnya disampaikan oleh Kepala Dinas. Alhamdulillah untuk ketahanan pangan di Kabupaten Tegal ini kira-kira hingga 8 bulan ke depan,” kata Agung.
Untuk jaminannya, lanjut dia, akan ada peningkatan produksi pertanian pangan di wilayah Kabupaten Tegal.
“Meskipun target untuk produksi pangan komoditas padi di Kabupaten Tegal sudah surplus 88 ribu ton. Ini merupakan hasil kerja yang sangat luar biasa,” ujar dia.
Keberhasilan swasembada pangan di Kabupaten Tegal, lanjut dia, akan dilaporkan kepada Presiden. “Kami akan melaporkan kepada Presiden karena bisa menciptakan swasembada pangan. Insyaallah bisa terwujud. Mudah-mudahan bisa dirintis seperti di Kabupaten Tegal,” ungkapnya.
Asuransi Petani
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal Khofifah menghimbau kepada seluruh warga dan juga petani untuk kembali menanam tanaman keras. “Agar nanti ketika hujan air bisa terserap ke dalam tanah sehingga tercipta cadangan air ketika musim kemarau,” ucap Khofifah.
Untuk mengantisipasi kerugian petani akibat kekeringan, kata dia, Khofifah meminta kepada petani memanfaatkan asuransi pertanian. “Pada pertengahan tahun 2018, sampai sekarang ini kan mulai musim kekeringan. Makanya kita dorong untuk mengoptimalisasikan pompa pompa air. Terutama pada air – air buangan yang tidak terpakai,” jelas dia.
Sedangkan manfaat asuransi tani, ungkapnya, selain petani disubsidi oleh pemerintah, juga untuk memberikan kenyamanan kepada petani.
“Cukup membayar Rp 36 ribu per hektar per 4 bulan preminya. Karena dibantu oleh pemerintah, subsidinya itu ketika kena puso, maka yang berhak mendapat ganti rugi atau ganti untung Rp6.000.000 ini yang perlu kita dorong,” bebernya.
Selain komoditas pangan berupa padi, Kabupaten Tegal juga mengalami surplus pada komoditas jagung, bawang merah dan sapi. “Yang tidak tercapai swasembada pangan hanya komoditas tebu. Karena memang ini menyeluruh secara nasional,” katanya.
Selain menyalurkan alat pertanian di Kabupaten Tegal, untuk tahun 2018 ini, Agung Widyantoro membagikan 428 alat pertanian berupa traktor dan pompa air kepada ratusan kelompok tani di wilayah Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes.
Agung juga memberikan bantuan kepada 11 kelompok wanita tani di tiga wilayah, Kab. Tegal, Kota Tegal dan Brebes. Berupa uang tunai masing-masing Rp 50 juta. (adv)

Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post