TEGAL – Sebagian wilayah di Kabupaten Tegal kerap terjadi banjir ketika diguyur hujan, di antaranya di Kecamatan Warureja, Suradadi dan Jatinegara. Banjir yang sering terjadi tersebut berpotensi merusak lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Toto Subandrio, Minggu (17/1) mengatakan, lahan pertanian yang sering dilanda banjir beberapa bulan terakhir salah satunya di Kecamatan Warureja.
“Rabu lalu di beberapa desa di Kecamatan Warureja juga terjadi banjir. Banyak lahan pertanian yang terendam. Kira-kira ada sekitar 200 hektar lahan pertanian di sana,” katanya.
Banjir tersebut, lanjut Toto, tentunya berpotensi merusak lahan pertanian. Jika banjir merendam lebih dari 24 jam, maka dipastikan tanaman padi akan rusak. Namun jika kurang dari 24 jam, maka tanaman padi akan tetap bertahan atau tidak mati.
“Kalau hanya terendam sehari semalam mungkin masih bisa tumbuh kembali. Kalau berhari-hari ya pasti rusak. Padi menjadi puso dan harus replanting atau tanam ulang,” ujarnya.
Terkait banjir yang terjadi di Kecamatan Warureja pada pekan lalu, Toto mengaku belum mendapatkan laporan dari warga. Namun Toto menegaskan bahwa ada 200 lahan pertanian padi di Kecamatan Warureja yang terendam banjir.
“Masih menunggu perkembangan. Lahan pertanian padi di sana baru selesai tanam ya, kemungkinan untuk usia baru 5 sampai 35 hari,” jelasnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post