BREBES, Panturapost.com – Puluhan anak jalanan yang biasa nongkrong di Alun-alun Brebes dikagetkan dengan kedatangan sejumlah aparat berseragam polisi, Minggu, 8 Oktober 2017. Sontak saja, mereka yang rata-rata berpakaian kumal itu lari tunggang langgang hingga masuk ke kampung-kampung sekitar.
Kedatangan polisi itu bukan tanpa sebab. Aparat penegak hukum tersebut berpatroli karena mendapatkan laporan dari warga tentang keberadaan anak jalanan tersebut. Laporan tersebut menyebutkan banyak warga yang resah dengan banyaknya anak baru gede (ABG) yang berkeliaran di sudut kota.
Petugas sempat dibuat kerepotan oleh para anak jalanan ini. Polisi pun akhirnya menelusuri perkampungan warga hingga masuk ke gang-gang sempit, demi bisa menciduk mereka. Setelah berhasil ditangkap, polisi pun mengintrogasi mereka.

Saat dikejar-kejar polisi, anak-anak itu sempat berbuat ulah. Sebuah mobil sedan milik Marga Sanjaya, warga Brebes, kaca bagian depannya retak karena ulah mereka. Pemilik mobil tersebut menyebut jika dirinya kala itu akan menuju ATM BCA di sebelah utara Alun-alun Brebes. Melihat gerombolan anak – anak yang tengah jalan, tiba – tiba kaca mobilnya pecah. Meski tidak tahu persis seperti apa kejadiannya, namun dia meyakini pelakunya adalah anak jalanan.
“Pas mereka pada lari, gerombolan banyak sekali. lewat di depan mobil saya. Taiba-tiba kaca depan mobil saya pecah,” kata dia. Dia berharap, pemerintah berbeperan aktif menertibkan anak-anak tersebut.
Banyaknya anak jalanan yang nongkrong di berbagai sudut kota di Brebes ini ternyata banyak yang dari luar kota, seperti Indramayu, Pemalang, Cirebon, dan Pekalongan. Mereka banyak yang hendak nonton konser di Tegal namun transit di Brebes. Kota bawang disinyalir menjadi kota yang nyaman untuk mereka. “Aku cah kedunguter, brebes (aku anak kedunguter),” kata salah seorang anak jalanan yang menolak diwawancara. (Rhn)
Discussion about this post