BREBES, Panturapost.com – Raffa Ayu Madisa, putri sulung dari pasangan Rasmadi (40) dan Sutriyah (35) sejak beberapa hari lahir atau 13 tahun lalu didiagnosis dokter mengidap penyakit langka berupa kelainan saluran pencernaan.
Namun, Raffa tetap tegar menjalani hari demi hari dengan rasa sakit yang dialaminya itu. Tak seperti manusia normal biasanya, karena mengalami kelainan ia pun terpaksa membuang air besar melalui saluran buatan di bagian dalam perutnya.
Meskipun berasal dari keluarga tak mampu, Raffa beruntung masih memiliki orang-orang terkasih, dan keluarga melakukan berbagai usaha.
Sutriyah, sang ibunda menceritakan semangat Raffa menjalani hari demi hari dengan penyakit yang dideritanya putri sulungnya.
Awalnya, Sutriyah tak menyangka jika putrinya mengalami kelainan penyakit saluran pencernaan. Pada tanggal 18 September 2002 lalu, Raffa lahir secara normal di kediamanya di Desa Grinting RT 6 RW 3 Kecamatan Bulakamba Brebes, Jawa Tengah.
Tak ada yang aneh pada saat Raffa untuk pertama kalinya lahir di dunia, seluruh anggota tubuh dan inderanya utuh tanpa kurang sedikit pun.
Namun, kelainan penyakit Raffa baru diketahui saat empat hari berselang setelah dilahirkan.
“Setelah lahiran, Raffa empat hari tidak pupup (buang air besar). Padahal asupan asinya normal tapi sering mutah-mutah. Dari situ saya mulai curiga kok begini ada yang aneh. Untuk kemudian saya bawa ke RSI Harapan Anda Tegal. Disana dokter mendiagnosis ada kelainan pada pencernaan,” ucap Sutriyah saat menjemput Raffa di sekolahnya tengah pekan lalu.
Kemudian, Sutriyah pun diberikan penjelasan oleh dokter jika kelainan pencernaan yang dialami Raffa memerlukan tindakan medis berupa pembuatan saluran buatan untuk membuang kotoran dibagian perutnya.
“Karena kata dokter saat itu Raffa harus dioperasi untuk pembuatan saluran buang kotoran. Ya sudah dari beberapa dokter menyarankan seperti itu, akhirnya kami setuju untuk dilakukan operasi,” dia menambahkan.
Beberapa tahun berselang, pada tahun 2012 saat usia Raffa menginjak 7 tahun dan kondisinya dinyatakan semakin membaik. Dokter pun kembali melakukan operasi penutupan saluran buatan di perut mungil Raffa.
Pasca penutupan saluran buatan di RSI Harapan Anda Tegal, saat itu Raffa membuang air besar kembali normal melalui anus. Namun, dua tahun berselang kondisi kesehatan Raffa mulai memburuk.
Perut mungil anak yang saat itu berusia 9 tahun tiba-tiba membesar seperti ibu hamil dengan usia kandungan 9 bulan. Ia pun mengalami gejala nyeri dan sakit seperti ditusuk-tusuk dibagian perut.
“Raffa selalu menangis setiap kali mengeluh sakit dibagian perutnya yang semakin bulan semakin membesar. Dan juga, sekitar lima tahun Raffa jarang sekali buang air besar. Kalau keluar pun hanya sedikit. Ditambah nafsu makanya kurang, sehingga tubuhya kurus sekali,” ungkapnya. (MAQ/NUG)
Discussion about this post