Kisah Ibu di Tegal Sukses Bisnis Kain Flanel hingga Mundur dari Penerima PKH – Panturapost.com
Rabu, Mei 31, 2023
Panturapost.com
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Brebes
    • Kota Tegal
    • Tegal
    • Pemalang
    • Kajen
    • Pekalongan
    • Batang
  • Kolom
    • Catatan Pekan Ini
    • Opini
    • Moci
    • Kolom Kolam
    • Sejarah
  • Jateng
  • Wisata
  • Olahraga
  • Video
  • Ngapak
  • Kuliner
    • Resep
  • Inspire Slawi
  • Advertorial
  • Kamus
Panturapost.com
No Result
View All Result
Panturapost.com
No Result
View All Result
Home Daerah Tegal

Kisah Ibu di Tegal Sukses Bisnis Kain Flanel hingga Mundur dari Penerima PKH

Aeni barangkali tidak menyangka sebelumnya bahwa hasil kerajinan tangan akan banyak diminati orang.

Tim PanturaPost by Tim PanturaPost
8 Oktober 2022
3 min read
0
Kisah Ibu di Tegal Sukses Bisnis Kain Flanel hingga Mundur dari Penerima PKH

Nur Aeni dengan kerajinan flanel karyanya. (Foto: Noverdi)

Share on FacebookShare on Twitter

TUHAN tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai ia mau mengubah nasibnya sendiri. Mungkin itulah gambaran yang tepat tentang perjalanan Nur Aeni, warga kelurahan Mintaragen, dalam menggeluti usaha di bidang kerajinan kain flanel. Aeni barangkali tidak menyangka sebelumnya bahwa hasil kerajinan tangan akan banyak diminati orang.

“Tadinya saya hanya lihat-lihat video di YouTube. Saya tertarik mempelajari tutorial membuat kerajinan kain flanel awalnya karena sekedar ingin membuat mainan buat anak,” tutur Aeni yang tinggal di Jalan Serayu, Kelurahan Mintaragen, Kota Tegal.

Produk kerajinan pertama yang dibuat Aeni adalah gantungan kunci yang ia buat untuk anaknya. Tak disangka ternyata teman sekolah anaknya tertarik dengan gantungan kunci tersebut.

ADVERTISEMENT

Melihat peluang itu, perempuan 45 tahun ini kemudian berinisiatif membuat lebih banyak gantungan kunci, untuk ditawarkan kepada anak-anak sekolah di sekitar tempat tinggalnya. Satu gantungan kunci ia harga 2.000 rupiah saja. Hasilnya, tak butuh waktu lama untuk menghabiskan sekitar 50 gantungan kunci.

Baca Juga

Meski Fisik Terbatas, Cholik Mampu Hasilkan Uang Jutaan Rupiah dari Budidaya Jangkrik

Meski Fisik Terbatas, Cholik Mampu Hasilkan Uang Jutaan Rupiah dari Budidaya Jangkrik

19 November 2022
Kreatif, Pemuda di Tegal Kembangkan Telur Asin dari Telur Puyuh

Kreatif, Pemuda di Tegal Kembangkan Telur Asin dari Telur Puyuh

29 Oktober 2022

Meski terhitung sukses di percobaan pertama Nur Aeni baru menemui permasalahan penjualan setelahnya. Sebab ternyata semua barang yang terjual di awal produksi tersebut tidak mendapatkan repeat order. Maka dari itu, Aeni merasa perlu untuk menemukan target market yang lebih luas.

ADVERTISEMENT

“Percobaan pertama terbilang sukses. Semua produknya terjual dalam waktu singkat. Namun, setelah itu tidak ada repeat order. Maklum, namanya juga anak-anak. Dari sini saya berpikir mengubah strategi dan target pemasaran saya. Saya coba bikin model kreasi lain yang sekiranya bisa diminati orang dewasa,” lanjutnya.

Maka mulailah Aeni lebih intens belajar variasi kerajinan kain flanel dari YouTube dan grup WA sesama pengrajin kain flanel. Dari situ Bu Aeni mulai membuat gantungan kunci karakter, replika makanan, boneka, celengan, dan lain-lain. Harganya pun variatif mulai dari 5.000 rupiah sampai 200.000 rupiah bergantung tingkat kerumitan.

Mundur dari penerima PKH

Sebelum memutuskan memulai usaha kain flanel, ibu 3 anak ini merupakan salah satu dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Setiap bulannya dia aktif mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yang wajib diikuti oleh KPM PKH.

Salah satu materi yang disampaikan dalam P2K2 tersebut yakni sesi Memulai Usaha. Dalam sesi itu disampaikan pentingnya mengurus perijinan usaha dan peluang yang didapatkan dengan bergabung bersama komunitas usaha.

Bagi Nur Aeni informasi seperti itu bukanlah sekedar ia anggap sebagai pengetahuan belaka. Nur Aeni menangkapnya sebagai peluang untuk maju. Setelah mengurus Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), terbuka jalan baginya untuk mengikuti beberapa komunitas usaha binaan pemerintah maupun swasta.

Dalam komunitas yang ia ikuti, Bu Aeni mendapatkan pelatihan, inspirasi dari sesama pelaku usaha, peningkatan kualitas produksi, jaringan, digital marketing, kemampuan memahami pasar, serta berkesempatan mengikuti bazar.

Berinteraksi dalam lingkaran pengusaha membuat mindset Aeni menjadi lebih terbuka. Dia meyakini bahwa kesuksesan seseorang itu harus didapat dari usaha sendiri, bukan dengan mengharap bantuan orang lain maupun pemerintah.

“Saat itu saya merasa bahwa mungkin ini saat yang tepat untuk mengundurkan diri sebagai penerima PKH. Alhamdulillah, pekerjaan suami di bengkel kembali ramai, kerajinan saya telah dikenal dan mendapat orderan rutin, serta anak pertama telah lulus. Hingga awal tahun 2021 saya mantap bilang ke Pendamping PKH saat itu bahwa saya ingin mundur agar terbuka kesempatan bagi orang lain yang lebih berhak.”

Kini usaha Nur Aeni terus bertumbuh. Setelah belajar mengenai digital marketing, ia mencoba untuk menawarkan dagangan kerajinannya melalui salah satu e-commerce dengan nama toko Aisputri Craft. Saat ini pelanggan Aisputri Craft bukan hanya dari Kota Tegal saja, tapi juga menjangkau hingga beberapa pulau di Indonesia.

“Alhamdulillah, kerajinan replika makanan jadi produk yang paling banyak diminati. Kami telah mendapat pesanan luar kota maupun luar pulau, dari Sumatera, Kalimantan, hingga sampai ke Papua. Saya berdoa Allah memberi keberkahan dari usaha saya ini. Dan jika ada kesempatan, rasanya ingin sekali belajar bisa memasarkan produk saya ke luar negeri,” pungkasnya. (*)

Tags: Kisah InspiratifPenerima PKH
ShareTweetSendShareShare
ADVERTISEMENT

Related Posts

Jenguk Balita Gizi Buruk, Dandim Tegal Berharap Cintya Tumbuh Sehat dan Anisa Kembali Sekolah
Daerah

Jenguk Balita Gizi Buruk, Dandim Tegal Berharap Cintya Tumbuh Sehat dan Anisa Kembali Sekolah

30 Mei 2023
Cerita Abas, Petani Asal Desa Karangmangu Jadi Calon Haji Tertua dari Tegal
Tegal

Cerita Abas, Petani Asal Desa Karangmangu Jadi Calon Haji Tertua dari Tegal

30 Mei 2023
Bintang Adi Prajamukti Terpilih Menjadi Ketua AMII Periode 2023 – 2028
Daerah

Bintang Adi Prajamukti Terpilih Menjadi Ketua AMII Periode 2023 – 2028

29 Mei 2023
May Day 2023 di Kabupaten Tegal, Buruh Berharap Pengangguran Berkurang
Daerah

May Day 2023 di Kabupaten Tegal, Buruh Berharap Pengangguran Berkurang

29 Mei 2023

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Umar, Perajin Replika Robot di Tegal Terus Berinovasi, Kini Bikin Becak Robot dari Barang Bekas

  • Christine Hakim Kunjungi Spasi Saat Syuting di Tegal

  • 67 Pengurus ASKAB Brebes Masa Bakti 2023-2027 Resmi Dilantik

  • Bupati Tegal Sambut 32 Biksu Thudong di Purin, Biksu Kantadamo: Terharu Pada Toleransi Umat di Indonesia

  • Balawana Park, Tempat Nongkrong Baru di Tengah Hutan Jati Balapulang Tegal

  • Tak Lagi Rp 20.000, Tiket Masuk Pancuran 13 Wisata Guci Tegal Kini Hanya Rp 7.500

  • Cerita Abas, Petani Asal Desa Karangmangu Jadi Calon Haji Tertua dari Tegal

MEDIA SOSIAL

  • 139.9k Fans
  • 169 Followers
  • 30.1k Followers
  • 56.9k Subscribers
ADVERTISEMENT
PanturaPost.com

2020 © PT Pantura Siber Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Verifikasi Dewan Pers
  • Karir

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Brebes
    • Kota Tegal
    • Tegal
    • Pemalang
    • Kajen
    • Pekalongan
    • Batang
  • Kolom
    • Catatan Pekan Ini
    • Opini
    • Moci
    • Kolom Kolam
    • Sejarah
  • Jateng
  • Wisata
  • Olahraga
  • Video
  • Ngapak
  • Kuliner
    • Resep
  • Inspire Slawi
  • Advertorial
  • Kamus

2020 © PT Pantura Siber Media

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In