BREBES, Panturapost.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengomentari kasus meninggalnya bayi asal Desa Sidamulya, Brebes, karena ditolak puskesmas. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Bupati Brebes, Idza priyanti.
kepada Idza, Ganjar meminta agar tidak ada lagi penolakan pasien di puskesmas. “Saya sudah minta bupati ke sana. Saya meminta jangan sampai ada menolak pasien,” kata Ganjar di Semarang, sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Rabu (13/12/2017).
Baca juga: Ditolak Puskesmas, Nyawa Bayi di Brebes Ini Tak Bisa Diselamatkan
Menurut Ganjar, petugas puskesmas seharusnya mendahulukan penanganan pasien daripada soal dokumen administrasi. Kondisi dan pasien rumahnya tidak jauh dari Puskesmas sehingga dokumen bisa dilengkapi belakangan, tidak bisa dijadikan alasan menunda penanganan.
Baca juga: Bayi di Brebes Telantar Hingga Meninggal, Kepala Puskesmas Salahkan Ibu Bayi
“Kemarin saya tanya, (dijawab) ‘Sebenarnya rumah dekat, Pak, kita minta ambil dokumen, kami tunggu tidak hadir’. Ya sudah kejadian maka kita belajar bersama, ‘tetangga’, kan, sudah kenal nanti dilengkapi ya. Cara-cara harus diperbaiki dan regulasi dipermudah. Kasihan,” jelas Ganjar, seperti dikutip Detik.com.
Sebagaimana diketahui, Icha yang merupakan anak bungsu dari Emiti, 32 tahun, meninggal pada Minggu, 10 Desember 2017 pukul 10.00 WIB. Bayi berusia tujuh bulan itu tak bisa diselamatkan karena tidak mendapatkan penanganan medis.
Simak juga videonya:
Emiti datang ke puskesmas pada Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB. Dia berjalan kaki dari rumah menuju puskesmas sambil membawa anak bungsunya yang sakit muntah dan berak. Jarak dari rumah ke puskesmas sekitar 1,5 kilometer. “Sampai sana saya tidak dilayani karena tidak bawa administrasi. Padahal saya bawa KTP sama kartu jamkesmas punya saya,” katanya. (Rhn/dtc/trb).
Discussion about this post