BREBES – Underpass di jalan poros Desa Adisana, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes menyempit. Posisinya menyambung dengan underpass baru yang lebih lebar. Kepala Desa setempat, Komarudin, menganggap kondisi itu membahayakan pengguna jalan.
“Sudah beberapa kali mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan. Tak terhitung lagi, karena posisinya menyempit,” katanya, Sabtu (30/3/19).
Komarudin mengatakan sudah banyak kendaraan yang rusak akibat terjebak. Bentuk fisik underpass Adisana sendiri menyambung antara lama dan baru. Underpass baru lebarnya lima meter dan tinggi empat meter, sedangkan underpass lama lebarnya hanya 2,5 meter tinggi 3,5 meter.
Kendaraan roda empat harus bergantian lewat. Sementara roda dua juga harus ekstra berhati-hati jika berpapasan. “Ada selisih lebar 2,5 meter dan selisih ketinggian satu meter. Beberapa kali kendaraan jenis elf juga tersangkut bagian atasnya,” ujar Komarudin.
Dia mengatakan, sejak rel ganda KA difungsikan beberapa tahun lalu, underpass lama tidak lagi menjadi landasan bagi rel KA. Semua rel ganda KA menggunakan landasan underpass yang baru.
Dia mengungkapkan, beberapa waktu lalu telah ada sosialisasi oleh pihak Satuan Kerja (Satker) pembangunan rel ganda yang mengundang para kades. Pada saat itu dijelaskan underpass lama yang tidak lagi difungsikan akan dibongkar.
“Waktu sosialisasi pada 2012 underpass lama akan dibongkar setelah selesainya underpass baru. Satkernya pun ketika itu menyanggupi,” ungkapnya.
Pihaknya sudah beberapa kali meminta dilakukan pembongkaran underpass lama. Surat permohonan juga sudah disampaikan ke Daop V PT KAI.
“Paling tidak kami mendapatkan izin untuk membongkar sehingga tidak melanggar hukum. Masyarakat juga siap untuk melakukan swadaya membongkarnya,” pungkas dia.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post