TEGAL – 12 orang di Kabupaten Tegal terpaksa menjalani pengambilan sempel swab setelah seorang pasien anak perempuan berinisial NS (9) asal Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Margasari, positif COVID -19. Dari 12 tersebut, 5 orang di antaranya merupakan tenaga medis Puskesmas dan rumah sakit.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kabupaten Tegal dr. Joko Wantoro, mengatakan pihak keluarga pasien tidak transparan saat ditanya petugas medis tentang riwayat kontaknya dengan anggota keluarga lain yang datang dari luar kota.
Awalnya, NS mengalami demam, panas dan nyeri perut pada Senin, (29/06/2020) lalu dan sudah pernah diperiksa tenaga medis di Puskesmas Kesambi. Karena tak kunjung sembuh, NS dibawa ke IGD Puskesmas Kesambi pada Rabu (01/07/2020) pukul 01.00 WIB dan dilakukan tindakan medis dengan pemasangan infus.
Paginya, sekitar pukul 09.00 WIB, NS menjalani pengambilan sampel darah. Hasilnya, ada penurunan trombosit dengan diagnosa awal demam berdarah. Pada harinya, NS kemudian dirujuk ke RSI PKU Muhammadiyah Singkil, Adiwena dengan menggunakan mobil ambulans Puskesmas. Keluarganya ikut serta di dalamnya.
“Sesampai di sana, tenaga medis curiga melihat gejala sakitnya NS. Setelah didesak, pihak keluarga pun mengakui jika ada kontak erat dari orang pasien yang berprofesi sebagai sopir di luar kota dan pulang ke rumah dua kali setiap pekannya,” kata Joko Sabtu (18/07/2020) malam.
Atas hasil anamnesa tersebut, lanjut Joko, status NS ditingkatkan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dan dilakukan pengambilan spesimen swab pada Sabtu (11/07/2020). Hasil resmi pemeriksaan laboratorium baru diterima Jumat (17/07/2020) siang kemarin. NS dinyatakan positif terkonfirmasi COVID -19.
Menindaklanjuti kasus tersebut, pihaknya melakukan pelacakan dan menemukan ada 12 orang yang menjadi kontak eratnya. Lima di antaranya tenaga medis dan selebihnya keluarga pasien.
Saat ini, kondisi klinis pasien NS sudah membaik. Untuk menghindari infeksi nosokomial di rumah sakit, dokter penanggung jawab pasien pun memulangkan pasien. NS wajib menjalani isolasi mandiri di rumah dibawah pengawasan tenaga kesehatan Puskesmas dan Satgas COVID-19 desa setempat.
“Seluruhnya langsung kita ambil spesimen swab-nya, termasuk tenaga medis kita yang terdiri dari satu orang dokter, tiga orang perawat dan satu orang petugas laboratorium,” ujarnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post