TEGAL – Calon wakil presiden (Cawapres) Nomor Urut 2, Sandiaga Uno, sepakat untuk tidak menggunakan politik kebohongan. Menurut Sandiaga, politisi harus mendengar dan memperhatikan realita yang dialami oleh masyarakat.
“Saya sepakat bahwa jangan gunakan kebohongan dalam politik. Dengarkan suara atau aspirasi dari rakyat,” katanya saat mengunjungi Pasar Pagi, Kota Tegal, Kamis, 25 Oktober 2018.
Selama berkunjung ke beberapa tempat, masyarakat umumnya mengeluhkan tentang kondisi ekonomi yang semakin sulit. “Rakyat mengeluhkan harga-harga kebutuhan pokok semakin mahal. Itu yang kita kemukakan. Saya sampaikan ini karena mengerti (kondisi) riil dari masyarakat. Baik saat di DKI Jakarta maupun enam bulan terakhir,” ujarnya.
Ia mengklaim memiliki data kondisi riil ekonomi masyarakat yang sedang sulit. Bahkan dirinya menjamin data tersebut valid. Kondisi nyata kesulitan ekonomi, seperti mahalnya harga kebutuhan pokok, sulitnya mencari pekerjaan, dan lain sebagainya.
“Aspirasi yang disampaikan masyarakat sesuai dengan data dari kami. Sulitnya mencari pekerjaan memang terbukti, dan itu data dari pemerintah sendiri dari Bank Indonesia (BI). Indeks Ketersediaan Pekerjaan memang di level pesimis,” kata Sandi.
Sandiaga pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengecek dengan turun langsung meninjau kondisi ekonomi secara riil.
“Kita tidak mau berjarak dengan masyarakat. Kalau memang kondisinya (ekonomi sulit) ya kita sampaikan. Jangan malah melindungi argumen kita dengan data-data yang tidak dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya. (Panturapost.id)
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Discussion about this post