TEGAL – Pedagang asongan di terminal Bus Kota Tegal meluncurkan buku antologi puisi, Selasa (8/9/2020). Buku berjudul “Balada Wong Stanplat”, di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sakila Kerti komplek terminal setempat bertepatan dengan Hari Literasi Internasional.
Dalam acara peluncuran dan Peringatan Hari Literasi Internasional itu digelar secara sederhana di tengah pandemi COVID-19. Selain dihadiri pengasong dan warga terminal, hadir pula para pegiat literasi dan duta baca.
Menurut pengelola TBM Sakila Kerti, Yusqon, mengatakan para pengasong yang menulis puisi merupakan warga belajar kejar paket di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Sakila Kerti.
“Dibimbing mahasiswa UPS, pengasong membuat puisi sesuai aktivitas sehari-hari. Alhamdulillah buku diterbitkan bahkan ISBN. Jadi kalau dulu awalnya hanya bisa membaca, sekarang sudah bisa menulis,” kata Yusqon.
Salah satu pengasong yang menulis antologi puisi, Anisah (50) mengatakan, puisi yang ia tulis menggambarkan tentang aktivitasnya sebagai pedagang gorengan, yang setiap hari harus naik turun bus menjajakan dagangannya.
“Alhamdulillah, di sini saya sekolah Kejar Paket A. Dulu pernah sekolah sampai kelas 3 SD. Sekarang sudah bica baca dan menulis bahkan mulai mengaji jilid,” kata warga Kelurahan Debong Kulon, Kecamatan Tegal Selatan ini.
Duta Baca Kota Tegal Dyah Probondari mengatakan, pihaknya bersama pegiat litetasi terus berusaha mengembangkan minat baca untuk memberantas buta aksara di Kota Tegal.
“Kita terus mendorong sarana penyediaan pojok baca atau sarana baca di Kota Tegal. Ke depan arahnya ke pengembangan memanfaatkan ke akses internet,” kata Dyah.
Sementara peringatan Hari Literasi Internasional diperingati sebagai penguatan komitmen bersama dalam mengentaskan buta aksara.
“Pengentasan ini berdampingan dengan literasi. Kami dari Duta Baca terus mendukung dari sisi literasinya,” ungkap Dyah. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post