PEMALANG – Satu orang keluarga asal Desa Pener, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang menolak menjalani test swab dan memarahi petugas. Tujuh orang dalam satu keluarga itu mestinya harus menjalani test swab karena memiki riwayat kontak fisik dengan pasien COVID-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kabupaten Pemalang, Tutuko Rahardjo, saat dihubungi Pantura Post Selasa (21/7) membenarkan kejadian tersebut.
“Itu kejadiannya Senin sore kemarin. Pas petugas sampai disana ditolak dan tidak mau menjalani pengambilan sempel swab,” katanya.
Namun, lanjut Tutuko, setelah petugas medis berpakaian APD lengkap dengan dibantu Bhabinsa serta petugas dari kecamatan memberikan pemahaman akhirnya keluarga tersebut mau menjalani pemeriksaan swab.
“Alhamdulillah diberi penjelasan akhirnya mereka mau menjalani pemeriksaan swab,” ujarnya.
Menurutnya, di rumah tersebut ada 7 anggota keluarga yang mestinya menjalani pemeriksaan swab. Hal itu dikarenakan ada satu orang dari keluarga tersebut yang positif terpapar COVID-19. Sebelumnya, petugas sudah melakukan pemanggilan berkali-kali, namun tidak datang. Akhirnya, petugas mendatangi rumahnya.
“Ya karena punya riwayat kontak fisik dengan pasien positif COVID-19 harus menjalani pemerisaan swab,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Jebed, dr Iwan Stiawan juga membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, test swab yang dilakukan terhadap keluarga yang bersangkutan berawal dari pelaksanaan rapid test terhadap 29 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) KPU Pemalang. Dari situ, ada 3 orang yang hasilnya reaktif dan kemudian dilakukan test swab juga hasilnya positif COVID -19.
“Hasil tracking menunjukkan salah satu yang positif COVID-19 itu merupakan anggota dari keluarga tersebut. Akhirnya kita lakukan test swab,” katanya.
Karena ada riwayat kontak dengan salah satu orang yang positif COVID-19, Puskesmas pun mengundang keluarga tersebut untuk melakukan test swab di Puskesmas. Namun sampai 3 kali diundang, mereka tidak datang. Puskesmas pun dibantu pihak kecamatan, Bhabinsa mendatangi mereka namun ditolak. Bahkan mereka marah-marah.
“Ya kami sempat bertengkar. Cuma setelah diberi pehaman akhirnya mereka mau. Test swab langsung dilakukan di dalam rumah,” ungkapnya.
Dari Klaster PPDP ada 3 orang yang dinyatakan positif COVID-19, yakni isial DK, LS dan END, semua berjenis kelamin perempuan. Untuk di wilayah kerja Puskesmas Jebed sampai hari ini ada 12 orang yang dinyatakan positif COVID -19. Dari jumlah tersebut, 1 orang meninggal dan 2 orang dinyatakan sembuh. (*)
Discussion about this post