BREBES – Keluarga korban Abdul Khaer, 45 tahun yang ada di Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, sampai Senin, 29 Oktober 2018 sore, masih menunggu kepastian kabarnya.
Khaer merupakan manifest korban dari jatuhnya Pesawat Lion Air Jakarta – Pangkalpinang. Dia tercantum dalam rombongan korban dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Saat ditemui di rumahnya, ayah korban Daiman, 77 tahun terlihat cemas akan kabar anak keempatnya tersebut. Sambil berkaca-kaca, Daiman mengaku segera mengontak handphone Khaer ketika mendengar kabar dari tetangga.
“Sejak Dhuhur kami berusaha mengontak handphone Khaer. Tapi handphonenya dialihkan. Ke saudaranya di Jakarta juga belum ada kabar pastinya,” kata dia.
Pihak kepolisian yang mendatangi rumahnya, meminta untuk tetap bersabar dan terus berdoa.”Tadi dari Polsek Bumiayu menyarankan agar terus berdoa dan bersabar. Jangan memikirkan yang berlebihan kalau belum ada kabar pasti,” jelas dia.
Pihak keluarga sendiri tidak memiliki firasat apapun. Saat Khaer pulang ke Bumiayu satu minggu yang lalu, sikap dan perilakunya terlihat biasa. “Baru pulang satu minggu yang lalu. Mengantar saya berobat ke Purwokerto. Tapi biasa saja, tidak memberikan pesan khusus,” ungkap dia.
Daiman mengakui, Khaer memang telah melanglang buana merantau ke berbagai daerah. Menggunakan pesawat pun menjadi sesuatu yang akrab dari anak keempatnya tersebut.
“Begitu lulus dari STAN, anak saya sudah berdinas ke Palu, Solok, Solo dan dikembalikan ke Jakarta. Jadi sudah dinas keliling,” tutur dia.
Ia pun mengharapkan kabar terbaik dari anaknya. Meski begitu, ia ikhlas menerima nasib apapun dari anaknya. “Harapannya ya selamat, baik-baik saja. Namun kalau Allah berkehendak lain, semoga itu yang terbaik,” katanya sambil mata berkaca-kaca. (*)
Reporter : Reza Abineri
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post