BREBES, Panturapost.com – Informasi soal penculikan anak dengan modus pura-pura gila meresahkan Brebes, Tegal, hingga Pemalang. Warga pantura dihebohkan dengan informasi tersebut sehingga membuat sejumlah warga terpancing emosinya.
Di Tegal Sari, kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, warga ramai-ramai menangkap perempuan yang dicurigai sebagai penculik anak. Perempuan itu dituding akan menculik anak karena modar mandir tidak jelas di tengah perkampungan. Beruntung, aksi penangkapan itu tidak sampai berujung penghakiman massa.
Informasi yang belum jelas kebenarannya itu lalu menyebar di media sosial. Sejumlah warga melalui akun facebooknya mengunggah foto-foto penangkapan itu, dengan dibubuhi caption mengerikan: Inilah penculik anak, ternyata bukan hanya isu belaka. Kira-kira begitulah.
Di Brebes, informasi soal penculikan anak di media sosial ini juga membuat polisi terpaksa mengamankan dua wanita paruh baya. Sebelumnya dua wanita itu ditangkap oleh warga Kubangjati, Kecamatan Ketanggungan dan di Kecamatan Tanjung, karena dikira penculik yang pura-pura gila.
Polisi juga mengamankan seorang wanita paruh baya di Kelurahan Pasarbatang, Brebes karena warga juga curiga perempuan itu adalah pelaku penculikan. Belakangan, setelah diperiksa oleh petugas kepolisian, para wanita berpakaian lusuh itu memang mengidap gangguan jiwa.

Di Desa Kluwut, Bulakamba Brebes, seorang pemuda berusia 19 tahun nyaris menyadi korban amuk massa karena dikira penculik. Pemuda asal Kabupaten Pekalongan tersebut padahal sedang kehabisan ongkos dan diturunkan dari bus di pantura Brebes.
Miris memang. Sebab, informasi yang beredar di dunia maya tersebut belum dipastikan kebenarannya. Polisi juga hingga kini belum menerima laporan tentang adanya kasus penculikan anak. Bahkan Kapolres Brebes, AKBP Luthfie Sulistiawan, menyatakan kabar soal penculikan di media sosial itu hoax atau palsu.
Lalu bagaimana masyarakat harus menyikapinya. Menurut Kapolres, warga jangan sampai terpancing isu tersebut sehingga main hakim sendiri. Kewaspadaan terhadap aksi penculikan itu memang harus ada, tetapi jangan sampai berlebihan.
Luthfie mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah kabar yang tersebar di media sosial. Sebab, informasi tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Memang berita itu sangat meresahkan. Kita boleh saja waspada, tetapi jangan sampai berlebihan,” ujar Luthfie.
Masyarakat diminta untuk tidak main hakim sendiri dan segera melaporkan ke pihak kepolisian ketika melihat orang yang dicurigai sebagai pelaku penculikan. (rhn)
Discussion about this post