UNTUK memutus rantai virus Corona, melalui Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2020, dibentuk Satgas Jogo Tonggo yang memberdayakan warga hingga wilayah Rukun Warga (RW).
Jogo Tonggo mengedepankan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dari penularan COVID-19. Jika ada yang terinfeksi virus Corona, warga dapat saling menjaga dengan memberikan perhatian, dan tidak memberikan stigma negatif pada mereka yang tertular.
RW di Kabupaten Tegal sudah menerapkan Jogo Tonggo. Seperti RW 6 Kelurahan Pakembaran Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Sejak akhir Mei sampai sekarang, warga aktif melaksanakan Jogo Tonggo.
“Jogo Tonggo di RW 6 ini sudah aktif dari akhir Mei sampai sekarang. Setiap bulan pas di tanggal 17, kami mengadakan rapat evaluasi di pos Jogo Tonggo,” tutur Ketua Jogo Tonggo RW 6 Kelurahan Pakembaran, Zaenal Arifin, Kamis (15/10/2020).
Menurut Zaenal, satuan petugas (Satgas) Jogo Tonggo, yang jumlahnya ada 36 orang, disahkan dengan SK kelurahan. “Semua anggota yang ikut serta dalam Jogo Tonggo tanpa bayaran. Semua rela bekerja sosial.”
Dia menuturkan, kegiatan Jogo Tonggo dengan sistem piket pada pos secara bergilir untuk mengawasi lingkungan dan pendatang. Dan mengatur pengawasan isolasi mandiri bagi warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.
“Kami juga terus sosialisasi bahaya virus Corona. Keliling lingkungan untuk mengecek apakah ada kerumunan yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Disamping itu memberi bantuan pada warga yang menjalani isolasi mandiri, memantau warga pendatang dan lainnya,” beber dia.
“Maka dari itu, kalau ada warga yang KTP-nya bukan warga sini, kami sarankan untuk keluar dari lingkungan,” tambah dia.

Dia mengungkapkan, belum lama ini ada warga di RW 6 yang isolasi mandiri . Karena itu, pihaknya gotong royong bersama warga untuk membantu kebutuhan dan memberi semanga. “Kita juga memberi tahu bahwa kita tidak mengucilkan. Alhamdulillah keluarga yang diisolasi sudah sembuh dan sehat.”
Satgas Jogo Tonggo juga akan memantau hajatan warga. Sebelum digelar, warga yang punya hajat harus mendatangani surat pernyataan kesanggupan menerapkan protokol kesehatan. “Tidak hanya hajatan, segala kegiatan masyarakat seperti senam tiap minggu pagi dan lainnya juga tetap dipantau Satgas Jogo Tonggo,” ujar Zaenal.
Sementara RW 2 Kelurahan Kudaile Kecamatan Slawi juga sudah menerapkan Jogo Tonggo. Koordinator bidang ekonomi RW 2 Uswatun Chasanah mengungkapkan, Jogo Tonggo di RW 2 sudah aktif dari bulan Juni sampai sekarang dan Satgas Jogo Tonggo ini pun mempunyai susunan pengurus.
Kegiatan Jogo Tonggo di RW 2, di antaranya, memantau warga yang datang/pulang kampung. Identitas dan nomor handphone dan riwayat perjalanannya dicatat. Dan, selanjutnya Satgas Jogo Tonggo memantaunya.
“Kami hanya membatasi akses masuk dengan cara menghimbau, dan mengajak masyarakat untuk sementara waktu tidak melakukan aktifitas yang berlebihan. Terlebih di titik yang menjadi lokasi isolasi mandiri. Kebetulan di RW, kami ada yang isolasi mandiri juga,” tuturnya.
Menurut dia, Jogo Tonggo di RW 2 ini untuk ketenangan masyarakat. “Kita terus sosialisasi bahayanya virus Corona. Kita terus memantau warga yang datang dari luar. Kita membantu warga yang isolasi mandiri dengan memberikan sembako dan memberikan semangat.
Kepala Desa Kelurahan Kudaile Suparto mengatakan, semua RW di Kelurahan Kudaile mengadakan Jogo Tonggo. Hal itu menjaga lingkungan paling dekat atau tetangganya.
“Jogo Tonggo di setiap RW, ada Posko, ada grub Jogo Tonggo. Dibuat jadwal piket. Membantu kebutuhan pangan warga yang isolasi mandiri. Ada juga kas RT/RW untuk membantu kegiatan Jogo Tonggo. Warga sekitar juga mendukung dengan swadaya.” (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post