Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia. Sebagai salah satu identitas dan kebanggaan yang dimiliki oleh etnis Jawa, bahasa Jawa berfungsi sebagai sarana komunikasi intra-etnik.
Selain itu, bahasa Jawa juga memiliki peran dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Bahasa Jawa memiliki kosakata yang termasuk dalam numeralia penggolong, dan merupakan bentuk numeralia yang berfungsi menggolong-golongkan nomina maujud ke dalam kategori tertentu.
Dalam pemakaiannya, numeralia penggolong didahului dengan numeralia pokok, yaitu bilangan yang menjadi dasar bilangan-bilangan lain.
Berikut ini beberapa istilah dan makna numeralia penggolong dalam Bahasa Jawa yang PanturaPost kutip dari buku Istilah Satuan Ukuran dalam Bahasa Jawa karya Poetri Mardiana Sasti, diterbitkan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah, 2017.
Bau [bau]
Bau merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan ukuran luas tanah. Luas tanah sabau memiliki ukuran 500m x 14m atau kurang lebih 7.140 meter persegi.
Clebek [clәbεk]
Istilah clebek biasa digunakan untuk menyatakan luas sawah. Sawah saceblek berarti sawah satu petak, yaitu sebidang sawah yang dibatasi oleh pematang.
Iring [iriŋ]
Iring merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan ukuran luas satu bidang tanah. Ukuran sairing memiliki luas yang sama dengan 125m x 14m atau kurang lebih 1700 meter persegi. Ukuran tanah sairing juga memiliki luas yang sama dengan 125 ru atau rong paron.
Kedhok [kәdho?]
Kedhok merupakan kata penggolong yang digunakan untuk menunjukkan ukuran sawah. Sakedhok sama dengan satu petak atau satu kotak sawah, yaitu sebidang sawah yang dibatasi oleh pematang.
Discussion about this post