TEGAL – Cerita inspiratif datang dari Syifa Arum Dewanti, seorang pemudi asal Tegal. Wanita 25 tahun ini sukses mengembangkan bisnis hampers hingga memperoleh apresiasi dari Menparekraf ‘Sandiaga Uno’.
Syifa sempat bimbang antara memilih karir melanjutkan tes CPNS tahap akhir (SKB) atau menikah dengan suami yang terikat dengan instansi yang mewajibkannya untuk bersedia ditempatkan diseluruh Indonesia. Pilihan yang sulit bagi wanita antara memilih karir ataupun keluarga. Terlebih Syifa dan Adfan (pasangannya) sudah menjalani hubungan jarak jauh atau yang sering disebut dengan LDR selama kurang lebih 7 tahun.
Tak arang, akhirnya keputusan yang diambil Syifa untuk tidak melanjutkan tes CPNS yang menjadi harapan & kebanggaan para orang tua. Dia tidak ingin jauh dengan suami setelah menikah. Keputusan itu pun diambil atas persetujuan keluarga. Ayah dari Syifa menyetujuinya dan memberikan menasihatinya panjang lebar.
“Ayah ga berharap kamu jadi pejabat, jadi pegawai negeri, manager atau lainnya. Kewajiban orang tua menyekolahkan anak setinggi-tingginya itu agar anak dapat ilmu dan adab yang lebih baik, bukan untuk menjadi orang yang dianggap hebat oleh dunia. Jadi jangan pernah berpikir udah disekolahin tinggi-tinggi ujungnya di dapur, kasian orang tua, jangan! Mau jadi apapun kamu, semoga ilmu itu bisa bermanfaat bagi sesamanya. Ayah serahin semua keputusan ke Mba Syifa. Karena mba yang akan menjalani hidup dan yang tau kebahagiaan mba. Yang ayah mamah butuhin kelak ketika sudah tidak ada ya cuma doa anak-anak soleh dan solehah. Semoga dengan ilmu yang mba dapat, tidak pernah lupa untuk memanjatkan doa untuk kami,” pesan ayahanda Syifa, Ari Agus, kepada anaknya kala itu.
Setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan tes tersebut. Syifa pun berpikir bagaimana caranya jika nanti sudah menikah tetap bisa berkarya yang menghasilkan. Walaupun dikerjakan dari rumah dan bisa dibawa kemana-mana tanpa harus bergantung di 1 tempat.
Muncullah ide untuk menjual hampers secara online. Tanpa banyak pikir bermodalkan uang Rp 500.000,- untuk membuat display produk. Ia pun langsung memulai keberuntungannya.
“Pas awal saya modal nekat, saya juga bingung menentukan harga, logo dan lainnya. Untungnya saya punya teman paham design si Hanif, sama teman saya yang bersedia meminjamkan kamar kosnya dan peralatannya itu si Desi untuk foto produk. Kalo ga ada mereka juga saya bingung awalnya harus gimana. Saya pun packing barang dan lainnya di kamar kos 3×4,” ujarnya.
Saat itu ia masih bekerja sebagai karyawan outsourching di salah satu bank BUMN ternama di Semarang. Sehingga harus membagi waktu antara pekerjaannya dan penjualannya. Penjualan awal dimulai dari aplikasi Shopee, nampaknya banyak antusias dari berbagai kalangan yang tertarik. Bahkan hanya dalam waktu 3 bulan produk-produknya terjual laris dan toko onlinenya di kategorikan sebagai star seller.
“Setelah menikah jujur bingung karena saya harus ikut suami di luar jawa, sedangkan beberapa supplier kita ambil dari jawa. Agak sulit untuk memasarkan di luar jawa, karena terkendala ongkos kirim yang mahal. Untungnya ada teman yang menawarkan kerjasama yaitu Intan dan Dila. Mereka bersedia menjadi tim operasional yang akan packing barang dan melakukan pengiriman barang,” jelasnya
“Jadi saat ini saya bertindak untuk pengadaan barang, marketing dan pencatatan laporan. Sisanya dibantu mereka dengan sistem bagi hasil. Kita juga tarik investor orang-orang terdekat dengan sistem bagi hasil alhamdulillah sudah ada 10 investor yang mau dan percaya akan kemajuan dari produk-produk kita di FGHbox.id,” sambungnya.
Dari keberhasilan dan keikhlasannya inilah yang justru mengantarkan Syifa dengan FGHbox.id-nya meraih penghargaan tingkat nasional. Dia menjadi Finalis Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Syifa satu-satunya perwakilan Tegal dalam lingkup karisidenan Pekalongan yang mengikuti rangkaian acara Apresiasi Kreasi Indonesia dalam subsektor kriya dan mendapatkan sertifikat penghargaan dari Kemenparekraf.
Selain syifa, ada perwakilan lain dari Tegal seperti Dapoermamalea19 dari subsektor kuliner, Njong dari subsektor musik, dan Desa Sinema Kapunduhan dari subsektor film. Syifa pun berfoto bersama dengan Pak Menteri dan mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya atas apresiasi yang diberikan oleh Menteri Sandiaga Uno langsung kepadanya.
Menteri Sandi, kata Syifa, sempat mengungkapkan kekagumannya atas produk yang dijual di FGHBox.id. Termasuk Wali Kota solo sekaligus anak presiden RI, Gibran Rakabuming pun memberikan wujud apresiasinya ketika mengunjungi booth FGHbox.id dalam acara Apresiasi Kreasi Indonesia tersebut.
“Semoga ajang pameran dan pemberian penghargaan ini dapat membuat brand toko FGHbox.id lebih dikenal dimata nasional dan dapat bermanfaat bagi sesama, karena itu merupakan salah satu tujuan ayah saya memberikan pendidikan ke saya yang jauh lebih tinggi darinya.” Ungkap Syifa.
Terbukti setelah acara tersebut berakhir, makin banyak perusahaan yang mempercayai tokonya untuk mengatur souvenir atau merchandise acara-acara kantor seperti dari Kementerian PUPR kepolisian daerah dan lainnya. (*)
Discussion about this post