TEGAL – Warga Desa di Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal, akhir-akhir ini memiliki pekerjaan baru di saat malam hari. Yaitu mencari belalang atau walang. Warga setiap malam terlihat masuk di area sawah untuk berburu walang.
Seperti yang dilakukan oleh Wanto (35). Warga asal Desa Harjawinangun Kecamatan Balapulang, hampir setiap malam dia sibuk mencari belalang di sawah-sawah. Dia berangkat pada pukul 20.00 sampai 00.00. Untuk mendapatkan walang yang cukup banyak dia memerlukan waktu 4 jam.
Keguatan mencari belalang atau walang rupanya juga bernilai ekonomis. Menurut Wanto, banyak orang yang memesan walang kepadanya.
“Kebetulan musim kemarau walang di sawah lumayan banyak. Jadi saat berangkat mencari walang sendirian dari rumah, tapi saat sampai di sawah itu banyak orang. Jadi saat malam sekarang di sawah rame banyak orang mencari walang,” tuturnya kepada PanturaPost, Sabtu (19/9/2020).
Saat berburu belalang, dia selalu memakai sepatu bot untuk jaga-jaga jika ada ular dan baju pajang biar tidak kedinginan. Sedangkan peralatannya yakni 5 botol air mineral kecil buat tempat walang, senter, golok buat jaga-jaga kalau terjadi apa-apa, tas kecil buat tempat botol, dan peralatan lainya.
Dia menambahkan, setelah malam mencari walang, paginya diantar ke pemesanya. “Kebetulan setiap hari ada yang pesen. Untuk satu botol kecil dengan isi walang kecil penuh di seharga Rp 10.000, dalam satu malam bisa mendapat 5-6 botol kecil. Hasil jualan walang bisa dipakai buat jajan anak dan kebutuhan keluarga,” tuturnya.
Hal yang sama diungkapkan Rosadi (40). Dia mengungkapkan, musim kemarau tiba, pekerjaan baru mencari walang pun banyak digemari. Walang tersebut biasanya dikonsumsi dengan cara digoreng terlebih dahulu.
“Kalau saya sendiri mencari walang itu kalau ada pesanan saja baru mencari. Saat ini walang goreng pun banyak dijual oleh pedagang makanan kalau keliling setiap sore. Jadi pesanan walang pun kebanjiran,” ungkapnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post