HOBI burung merpati memang menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia. Dan itu menjadi berkah tersendiri bagi perajin ring burung merpati seperti Andi Tarjono (54), warga Desa Karangsari Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.
Andi Tarjono sudah menjadi perajin ring burung merpati sejak 25 tahun lalu. Ia juga merupakan perajin kedua yang mendirikan usaha ring burung di Kota Bawang.
Sebelum mendirikan usaha ring, Andi merupakan penghobi burung merpati balap. Hingga dia melihat peluang usaha untuk membuat ring burung merpati. Hingga sampai saat ini, usaha dia berkembang dan sekarang memiliki 10 pegawai yang merupakan warga sekitar.
“Ring yang diproduksi saat ini menggunakan teknologi laser. Pada awalnya saya bikin dengan cara manual yaitu sistem ketrok. Seiring berkembangnya teknologi, kami sekarang memproduksi menggunakan mesin laser,” kata Andi, Jumat (28/8/2020).
Adik dari pesulap Pak Tarno ini juga memproduksi berbagai ring burung ocehan. Ring dapat dipesan sesuai nama pemesan. Namun demikian, di era pandemi COVID-19 sekarang ini, omzet usahanya menurun dan sepi peminat. Ia pun mengharapkan ada perhatian pemerintah terhadap usaha pembuatan ring burung.
“Ya memang sebelum pandemi mendistribusikan ring burung merpati ke seluruh daerah yang ada di Indonesia. Bahkan sampai luar negeri dengan omset yang menguntungkan. Tetapi di era pandemi sekarang ini, omsetnya turun drastis,” pungkasnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post