BREBES – Persiapan menghadapi arus mudik lebaran tahun 2019, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel melakukan peninjauan di ruas Tol Pejagan – Pemalang, Minggu sore 12 Mei 2019. Kapolda memrediksi akan terjadi kemacetan di beberapa titik, utamanya di Exit Tol Brebes Barat.
Menurut Rycko, hal tersebut akibat penerapan rekayasa one way yang dilakukan sejak KM 29 Cikampek hingga KM 262 di Exit Tol Brebes Barat. Pasalnya, kondisi ruas Exit Tol Brebes Barat lebih sempit jika dibandingkan arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Semarang yang menggunakan semua lajur A dan B.
Sementara, kendaraan dari arah Jakarta yang berada di lajur B akan memutar melalui simpang susun dan kembali ke lajur A setelah melewati KM 262. Sehingga dipastikan akan terjadi penumpukan kendaraan. Sedangkan kendaraan dari arah Semarang menuju Jakarta, akan dikeluarkan di Exit Tol Brebes Barat menuju jalur arteri pantura hingga Cirebon dan seterusnya.
Begitu juga dengan kendaraan dari arah Purwokerto yang akan menuju ke Jakarta, tidak bisa masuk melalui Exit Tol Pejagan, melainkan akan dialihkan langsung menuju pantura.
“Hari ini saya bersama Dirlantas sedang melihat situasi ril di lapangan, rencana one way dari Jakarta ke timur. Rencana one way sampai Brebes Barat. Kami sedang pelajari kondisi exit tolnya, apakah memadai untuk mempertemukan dua arus yang sangat berat dari Jakarta dan juga pertemuan Semarang,” jelas Rycko.
Ketika terjadi penumpukan di KM 262, Kapolda mengatakan kendaraan dari arah Jakarta menuju Semarang akan dikeluarkan melalui Exit Tol Pejagan, Brebes Barat dan Brebes Timur.
“Kami melihat Brebes Timur kemudian Barat dan Pejagan ini memiliki beban atau trouble spot yang cukup banyak. Apabila kita keluarkan ke Brebes Timur juga akan dibuang menuju ke pantura. Dimana pantura antara Brebes Timur, Barat dan Pejagan itu ada dua pasar,” beber Kapolda.
Kendaraan yang dikeluarkan dari Pejagan menuju ke selatan, kata Rycko juga akan menemui beberapa titik kemacetan. Yakni di Exit Tol Pejagan, Ketanggungan, Songgom, Prupuk hingga Ajibarang.
Hasil peninjauan riil di lapangan tersebut nantinya akan dikaji guna melakukan sejumlah rekayasa menghadapi kemungkinan terjadinya kemacetan. “Saya lihat dulu kondisinya dan akan memberikan masukan kepada Korlantas, untuk menentukan rekayasa seperti apa yang akan diterapkan,” pungkas Rycko. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post