OPINI: Mal Pelayanan Publik Kabupaten Brebes, Antara Kebutuhan dan Hasrat Infrastruktur – Panturapost.com
Minggu, Januari 29, 2023
Panturapost.com
No Result
View All Result
Panturapost.com
No Result
View All Result
Panturapost.com
No Result
View All Result
Home Opini

OPINI: Mal Pelayanan Publik Kabupaten Brebes, Antara Kebutuhan dan Hasrat Infrastruktur

Kalau hanya beralasan mau membuat masyarakat tersenyum, pertanyaan yang terus penulis tanyakan adalah masyarakat yang mana?

Irsyam Faiz by Irsyam Faiz
22 September 2018
3 min read
0
Pemkab Brebes Berencana Bangun Mal Pelayanan Publik pada 2019

Ilustrasi mal pelayanan publik. (Foto: Kumparan)

Share on FacebookShare on Twitter

*Oleh: Baqi maulana Rizqi

Pemerintah Kabupaten Brebes berencana membangun Mal Pelayanan Publik (MPP). Alasanya untuk mempermudah warga mengurus pembuatan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Kelahiran, Izin Usaha dan pelayanan publik lainnya. Sejumlah media cetak ataupun online telah mendokumentasikannya.

Komunikasi pun aktif digencarkan. Mulai dari konsultasi dengan Tim dari Kedeputian Bidang Pelayanan Publik Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Lalu, dilanjutkan dengan studi banding ke Kota Bayuwangi Jawa Timur. Rombongan Pemkab Brebes juga mengunjungi Mal pelayanan Publik di Kota Batam. Sah-sah saja, jika rencana tersebut dikuatkan dengan dalil Peraturan Menteri PANRB Nomor 23 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Mal pelayanan Publik. Apalagi efeknya akan menganggarakan dana untuk pembangunan.

ADVERTISEMENT

“Saya mau masyarakat keluar dari mal ini tersenyum, karena pelayanan cepat,”  ungkapan Bupati Idza Prianti itu cukup menyentuh hati nurani rakyat. Pertanyaan yang ingin penulis ajukan sederhana “Dari dulu Bupati ke mana?, soal masyarakat tersenyum memang hanya karena Mal?”. Kalau sebatas menginginkan percepatan pelayanan, kenapa tidak dengan jalan lain? Kenapa harus dengan pembangunan fisik secara berkelanjutan?. Apakah masyarakat akan tersenyum jika keluar dari mal tersebut? Apa jaminannya?.

Baca Juga

Sudah Waktunya Timnas Indonesia Juara Piala AFF

Sudah Waktunya Timnas Indonesia Juara Piala AFF

6 Januari 2023
Sempat Tertunda, Mal Pelayanan Publik Kabupaten Tegal Akhirnya Mulai Dibangun

Sempat Tertunda, Mal Pelayanan Publik Kabupaten Tegal Akhirnya Mulai Dibangun

24 Juni 2022

Bukan soal pro atau kontra, lagi-lagi pemegang kekuasaan dengan mudah mengatasnamakan rakyat, demi kemakmuran rakyat, demi kesejahteraan rakyat, demi kepentingan rakyat. Sekarang ada lagi hanya karena ingin melihat masyarakat tersenyum jika keluar dari mal tersebut. Sejatinya dengan keberadaan pelayanan publik sekarang bagaimana? Dinas Penduduk dan Pencatatan Sipil sudah ada, dan disederhanakan difasilitasi ditingkat Kecamata. Lebih dekat lagi di fasilitasi ditingkat Desa. Kalau alasannya hanya karena ingin masyarakat tersenyum perbaiki saja fasilitas yang sudah ada. Sembari optimalkan sumber daya manusia yang ada. Tenteunya dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah ditugaskan untuk memberikan pelayanan publik.


Baca juga: Pemkab Brebes Berencana Bangun Mal Pelayanan Publik pada 2019


Alasan klasik, jika hanya beralasan ingin masyarakat tersenyum, coba cermati dengan kebijakan-kebijakan yang semakin menggila. Mulai dari putusan MA yang membatalkan PKPU No 20 Tahun 2018 yang berisi mantan napi koruptor, bandar narkoba dan pelaku kejahatan seksual anak-anak tidak boleh mendaftar sebagai bacaleg. Bereskan terebih dahulu soal tindakan penganiyaan dan persekusi terhadap seorang pegawai negeri sipil (PNS) dilingkungan Brebes sedangkan pelakunya merupakan oknum anggota DPRD brebes. Perbaiki dahulu lah soal kasus dugaan korupsi bantuan bibit bawang merah yang berasal dari Kementerian Pertanian pada tahun 2016 yang menyangkut Direktur CV Jasmine, Dwi Nurhadi, dan Produsen Benih (PB) Dian Riezqi, Kartobi.

Mau tersenyum bagaimana, sedang pengeboran panas bumi proyek PLTPB Gunung Slamet tetap dilanjutkan. Sedang sekarang sudah mulai musim penghujan. Dampak-dampak akan cepat dirasakan, sebab pengeboran yang terus diupayakan tentu akan membuat kerusakan-kerusakan alam.

ADVERTISEMENT

Mau tersenyum seperti apa? Sedang Nenek Katem yang berasal dari Desa Plompong Kecamatan Sirampog dan masih ikut wilayah Kabupaten Brebes, yang hidup sebatang kara tidak diperdulikan. Padahal sudah dipublikasikan. Tanggungjawab perhatian atas masyarakat miskin termarginalkan mau dikemanakan. Jika hanya pembangunan infrastruktur selalu dikedepankan, mau dikemanakan masyarakat sekitar. Bukan soal pro atau kontra mau mendirikan Mal Pelayanan Publik, prioritas pembangunan sumber daya manusia tentu tidak dilupakan. Optimalisasi pegawai dari tingkat desa sampai kabupaten tentu menjadi modal utama dalam memberikan pelayanan publik.

Pembanguan infrastruktur memang diperlukan untuk menopang jalannya aktivitas, tapi kiranya perlu diimbangi dengan prioritas dalam pemerintahan yang tidak jauh untuk lebih mendahulukan kepentingan rakyat. Coba tengok proyek PLTPB yang semakin merajai Gunung Slamet, kalau bicara untung rugi, 75 % lari ke asing sedang yang masuk ke dalam Indonesia hanya 25 persen. Bicara dampak tidak jauh akan diterima oleh masyarakat, khususnya yang berpenghuni disekitar area Gunung Salmet.

Untuk itu, tulisan ini hanya untuk merefleksikan bahwa masyarakat sudah terlalu kenyang dengan alasan-alansan klasik dari pemerintah. Kalau hanya beralasan mau membuat masyarakat tersenyum, pertanyaan yang terus penulis tanyakan adalah masyarakat yang mana?

 

*Mahasiswa Universitas Peradaban Bumiayu (UPB)

 

 

Anda juga bisa mengirimkan tulisan baik dalam bentuk opini, cerita pendek, atau cerita ringan berbahasa Jawa dialek Tegalan. Kirimkan karya Anda ke [email protected]

 

Tags: Mal pelayanan publikOpini mahasiswaopini pantura post
Share15TweetSendShareShare
ADVERTISEMENT

Related Posts

Kantor Imigrasi Pemalang Gelar Peringatan HIB ke-73 
Pemalang

Kantor Imigrasi Pemalang Gelar Peringatan HIB ke-73 

28 Januari 2023
Mengenal Batik Mangrove Pandansari Karya Warga Kaliwlingi, Brebes
Brebes

Mengenal Batik Mangrove Pandansari Karya Warga Kaliwlingi, Brebes

28 Januari 2023
Putri Mantan Bupati Brebes Menikah: Mas Kawin Tanah 3,2 Hektare dan 100 Gram Logam Mulia
Brebes

Putri Mantan Bupati Brebes Menikah: Mas Kawin Tanah 3,2 Hektare dan 100 Gram Logam Mulia

28 Januari 2023
Pulang ke Brebes Sejak Pandemi COVID-19, Pria asal Jepara ini Buka Usaha Kerajinan Kayu
Brebes

Pulang ke Brebes Sejak Pandemi COVID-19, Pria asal Jepara ini Buka Usaha Kerajinan Kayu

27 Januari 2023

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Putri Mantan Bupati Brebes Menikah: Mas Kawin Tanah 3,2 Hektare dan 100 Gram Logam Mulia

  • Tilang Elektronik Pakai Drone Mulai Diuji Coba di Brebes, Ini Sasaranya…

  • Miris, Suami di Brebes Cekik Istri Sampai Meninggal, Lalu Lapor ke Kakak Ipar

  • Bejat! Ayah di Brebes Tega Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun

  • Sempat Buron, Oknum Wartawan Brebes Tersangka Kasus Pemerasan Terkait Perkosaan Ditangkap di Jakarta

  • Suami yang Bunuh Istri di Brebes Mengaku Dapat Bisikan Gaib

  • Suami Bunuh Istri di Brebes, Jenazah Korban Akan Diautopsi Hari Ini 

MEDIA SOSIAL

  • 139.9k Fans
  • 169 Followers
  • 30.1k Followers
  • 54.6k Subscribers
ADVERTISEMENT
PanturaPost.com

2020 © PT Pantura Siber Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Verifikasi Dewan Pers
  • Karir

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Brebes
    • Kota Tegal
    • Tegal
    • Pemalang
    • Kajen
    • Pekalongan
    • Batang
  • Kolom
    • Catatan Pekan Ini
    • Opini
    • Moci
    • Kolom Kolam
    • Sejarah
  • Jateng
  • Wisata
  • Olahraga
  • Video
  • Warta Ngapak
  • Kuliner
    • Resep
  • Infografik
  • Inspire Slawi
  • Advertorial
  • Kamus

2020 © PT Pantura Siber Media

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In