DESTINASI wisata di Kabupaten Tegal seperti Guci, Waduk Cacaban, Pantai Alam Indah (PAI), dan Pantai Purin, sudah populer. Khususnya bagi masyarakat Tegal dan sekitarnya. Nah saat libur panjang Natal dan tahun baru, ada satu destinasi yang digandrungi pemuda. Yakni mendaki ke Gunung Slamet, gunung yang tertinggi di Jawa Tengah.
Menuju puncak Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 MDPL bisa melalui Obyek Wisata Guci posko Kompak dan posko Gupala. Begitu sebutan masyarakat menyebutnya.
Perjalanan darat dari Kota Slawi lumayan jauh, 35 kilometer ke arah kawasan wisata Guci. Jalan berkelok dan menanjak. Sebaiknya persiapkan kendaraan sebelum berkunjung ke sana.
Saat masuk di gerbang Guci, terlihat pemandangan yang indah. Bahkan dipercantik dengan kabut yang turun. Di sekitar gerbang masuk Guci sampai kawasan wisata Guci, banyak terdapat penginapan yang menyewakan kamar bagi wisatawan yang ingin bermalam. Tarif relatif terjangkau, tergantung tempat dan tipe kamar, tapi kalau hari libur panjang beda harganya.
Objek Wisata Guci saat liburan panjang Natal dan tahun baru dipenuhi wisatawan. Mereka berendam air panas. Di kawasan itu, ada sebuah jalur pendakian Gunung Slamet. Yakni tidak jauh dari pasar Guci, Basecamp Kompak.
Mampir di Bascamp
Saat berkunjung di Basecamp Kompak, panturapost.com ditemui pengelola atau pengurus Kompak, namanya Kang Iding. Segelas kopi dari Lombok menemani perbicangan. Beberapa pengelola Kompak membersihkan lingkungan.
“Jalur pendakian dari wisata Guci cukup panjang tapi landai. Bahkan masih alami. Untuk para pendaki yang menyukai alam pasti akan mencoba jalur ini,” terang Kang Iding sambil minum kopi dan sebatang rokok digapit jari tangan kirinya.
Melewati 5 Pos
Ada lima pos yang terdapat di jalur tersebut. Perjalanan menuju ke pos satu di ketinggian 1.500 Mdpl, melintasi jembatan. Kemudian naik ke perkebunan karet warga sebelum sampai di perkebunan sayur. Antara basecamp dan Pos 1, akan kelihatan jelas puncak Gunung Slamet.
Memasuki Pos 2, trek melewati ilalang yang rimbun serta pohon. Dari Pos 2 (dengan ketinggian 1.850 Mdpl), Pos 3 (dengan Ketinggian 2.129 Mdpl ) dengan jalur yang tak terlalu terjal. Jadi bisa santai.
“Trek yang paling PR adalah dari Pos 3 ke Pos 4 dengan Ketinggian 2.578 Mdpl. Ya kalau buat jalan sekitar 150 menit sampai pos 4, jalurnya pun lumayan pajang dan ada beberapa trek nanjak,” tutur Kang Iding.
Dalam pos 4 pun terdapat mata air yang cukup buat 10 pendaki. Dan setiap jam, bisa keluar air lagi. Sementara dalam perjalanan dari pos 4 ke pos 5 memerlukan waktu 90 menit dengan ketinggian di pos 5 2.852 Mdpl.
Pos lima adalah pos terakhir dalam jalur pendakian lewat wisata guci. Dari pos 5 banyak para pendaki membuka tempat istrahat dan membuat tenda. Dan meneruskan pendakian ke puncak di pagi hari, karena banyak pendaki ingin menikmati sunset di atas puncak.
“Jalur dari Guci lah sunset bisa kelihatan di pagi hari,” ujar Kang Iding.
Tapi para pendaki dalam menuju puncak harus melawi jalur bebatuan, kerikil dan pasir. Energi para pendaki biasanya terkuras dan menikmati saat jalur pasir pas menuju puncak. “Jalur pasir bisa naik turun dan menantang.”
Dalam libur natal dan tahun baru ini, sudah ada 400 lebih pendaki yang naik. Bisa bertambah di saat menjelang tahun baru. “Di hari libur ini dari tanggal 21 Desember, ada aja para pendaki datang lewat Guci.”
Mereka datang dari berbagai daerah bahkan ada yang dari luar pulau seperti Aceh, Kalimantan, dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta. Tak hanya itu, juga datang pendagi dari luar negeri seperti dari Prancis, Belanda, Korea, Cina, Jerman, Amerika, Rusia, Australia pun mendaki lewat jalur Guci.
Sebelum melakukan pendakian, para pendaki harus regristasi dulu. Mengisi nama lengkap, alamat lengkap, no telepon, no telpon orang rumah, tanggal naik dan turun, dan meninggalkan KTP asli.
“Itu wajib dan biaya masuk untuk mendaki Rp. 15.000 per orang,” ungkap Kang Iding.
Registrasi tersebut, kata dia, untuk antisipasi kalau ada apa-apa dalam perjalanan. Sehingga pihaknya bisa memantau para pendaki. “Kalau ada apa-apa, kami bisa langsung bergerak,” ujar dia.
Setiap hari, para admin yang ada di basecamp Kompak selalu mengecek data para pendaki yang turun dan naik. Para pendaki juga diberi peta dan peraturan pendakian Gunung Slamet. Kalau rombongan 10 pendaki akan dipijami HT untuk berkomunikasi.
“Kami juga menyediakan para guide untuk memandu.”
Dalam satu tahun ini, untuk jalur pendakian dari objek wisata Guci dari pos kompak dan Gupala terdaftar 1000 lebih pendaki. Termasuk pendaki mancanegara. Dan, mereka berbagai usia. Dari usia anak-anak, anak muda bahkan yang sudah berusia lanjut.
“Contohnya dalam liburan Natal ada rombongan 5 orang dari Jakarta yang usianya di atas 50 sampai 60 tahun dan membawa dua anak dan satu ibu-ibu.”
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post