TEGAL, Panturapost.com – Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno Panen Upaya Khusus (Upsus) Padi Masa Tanam Tahun 2016 di petak sawah bengkok Kelurahan Keturen, Tegal Selatan, Kota Tegal, Senin, 15 Agustus 2016.
Panen padi jenis Ciherang dilakukan bersama Walikota dengan Plt. Sekda Dyah Kemala Sintha, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Noor Fuady, Camat Tegal Selatan Herlien Tjokrowati, dan Danramil Tegal Selatan Kapten Czi Suharto dilakukan dengan cara ubinan.
Walikota dalam kesempatan itu mengungkapkan rasa bangga dengan panen padi yang dilaksanakan Poktan Kelurahan Keturen. “Saya merasa bangga dan senang, tadi sempat turun ke sawah melihat hasil yang telah diberdayakan oleh khususnya kelompok tani selama ini, guna turut membantu kesediaan pangan kita. Seperti kita ketahui bangsa Indonesia adalah beras atau nasi, meskipun ada program makanan pokok pengganti,” jelas Walikota.
Menurut Walikota, untuk perkotaan sering jumpai sawah lestari makin lama makin kecil ukurannya. Untuk itu, Walikota menghimbau warga Kota Tegal untuk sama-sama mempertahankan sawah lestari. Sesuai data dari Dislatan, lahan sawah di Kota Tegal sebelumnya 743,2 732.8 Hektar dan setiap tahun ada penyusutan hingga saat ini ada 732,8 hektar. Penyusutan tersebut banyak digunakan untuk pemukiman baru.
“Khususnya untuk Kota Tegal saya himbau marilah kita sama-sama empertahankan sawah lestari ini dan betul-betul digunakan untuk tanam sesuai program pemerintah,” kata Walikota.
Walikota juga mengucapkan terima kasih kepada para petani yang telah turun membangun dan sumbangsih dalam kesejahteraan dengan memberikan upaya penanaman di lahan-lahan persawahan yang dimiliki.
“Kedepan pemkot akan adakan program yang lebih lebih intensif memberika bantuan dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah kota sehingga dalam menanam padi tidak ada kendala dan dalam pemasaran hasil pertaniannya,” ungkap Walikota yang menyanjung petani sebagai bagain warga yang tidak neko-neko dan lebih bersabar. Sebab petani berkecimpung dengan menanam tanaman yang membutuhkan waktu lama.
Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Noor Fuady, Noor Fuady mengatakan, panen secara ubinan bertujuan agar dapat diketahui produktifitas lahan, sehingga dapat diketahui produksi per hektarnya.
Usai panen padi, Walikota menyerahkan berbagai bantuan dari Pemkot kepada beberapa kelompok tani (Poktan). Seperti mesin Combine Harvester Mini atau mesin pemanen padi sebanyak 12 unit kepada 12 Kelompok Tani di Kota Tegal seharga Rp. 127 juta perunit. Poktan yang menerima bantuan mesin pemanen yakni Makmur Jaya Slerok, Padi Mas Jaya Pesurungan Kidul, Mandiri II Debong Kidul, Rukun Jaya Keturen, Japuran Debong Tegah, Bangun Jaya Pesurungan Lor, Cakrawana Cabawan, Dukuhsari Cabawan, Tambah Mulya Krandon, Sumber Ekonomi I, Sumber Ekonomi II dan Sumber Ekonomi III Kaligangsa.
Selain mesin pemanen padi, Walikota juga menyerahkan bantuan benih padi sebanyak 634 kantong atau 2.200 kg, bibit jambu, bibit tanaman kayu putih dan tanaman obat keluarga sebanyak masing-masing 210. Bibit tersebut dibagi kepada Wanita Tani dan Kelurahan sehingga rata-rata masing-masing menerima 10-25 bibit tanaman berbagai jenis. Dalam kesempatan itu, Dislatan juga membagikan bantuan pupuk organik kepada petani.
“Perhatian Pemkot Tegal dan Pemerintah Pusat cukup besar dengan dilaksanakannya penyerahan bantuan berupa benih padi, pupuk organik, tanaman toga dan mesin pemanen padi, combine harvester mini,” kata Noor Fuady.
Dikatakan Noor Fuady, Kota Tegal memang lahan sawahnya relatif sempit namun dalam rangka pencapaian swasembada pangan nasional tetap dibutuhkan kontribusinya sehingga lahan yang ada di upayakan semaksimal mungkin sehingga dapat menghasilkan produksi padi sebanyak-banyaknya.
Terkait dengan swasembada pangan yang di programkan pemerintah, Noor Fuady mengatakan hal tersebut adalah suatu kegiatan yang strategis. Karena akan menjamin ketersediaan bahan pangan.
“Untuk itu dalam pelaksanaannya dari kementerian pertanian bekerja sama dengan TNI AD untuk pengawalannya sehingga dari target yang ditentukan tercapai, demikian juga dengan pihak kepolisian juga membantu keamanan penyimpangan terkait tersediannya pupuk dan obat-obatan pertanian,” ungkapnya.
Mengenai bantuan mesin panen yang diberikan kepada kelompok tani, Walikota menghimbau agar dapat dimanfaatkan petani sebaik-baiknya.
“Pemanfaatannya sebaik-baiknya, karena ini adalah alat untuk membantu ibu bapak di sawah nanti. Selama ini mungkin kerjanya secara manual nanti akan mempercepat proses mengambil hasil padi dengan alat yang diserahkan,” ucap Walikota.
Walikota juga meminta petani untuk mengikuti pelatihan penggunaan dengan baik pengunaan alat dengan harga Rp. 127 juta itu. Sementara untuk bibit dan toga untuk segera dilakukan penanaman.
“Kalau lahan kurang bisa dilakukan di sedikit lahan gunakanlah sehingga terlihat hasiknya dan bermanfaat cabai bisa digunakan untuk kebutuhan kita sehari-hari, minyak kayu putih bisa menjadi obat, blimbing jadi buah dan obat,” pungkas Walikota. (Rilis Pemkot Tegal)
Discussion about this post