BREBES – Pansus COVID-19 DPRD BREBES meminta Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Gugus Tugas (Gustug) Percepatan Penanganan virus corona untuk lebih bersinergi. Sehingga upaya percepatan penanganan wabah bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
“Sinergi harus terjalin dengan baik, termasuk fungsi tugas Gustug untuk percepatan penanganan COVID-19. Dan juga diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang terpapar corona maupun keluarga yang terdampak,” kata anggota Pansus COVID-19 DPRD Brebes, Wamadiharjo Susanto, Selasa, 28 Juli 2020.
Ia mencontohkan, di Kabupaten Cirebon antara tim gustug dan pansus bisa saling bersinergi dalam hal percepatan penanganan COVID-19. Pansus COVID-19 DPRD, kata dia, meminta Ketua Gustug dapat menghadiri rapat kerja dengan tim Pansus COVID-19 DPRD Brebes.
Pasalnya ada beberapa hal yang akan dibahas, di antaranya pembahasan anggaran serta upaya yang dilakukan guna percepatan penanganan COVID-19. Apalagi, kata politisi PKS itu, kasus positif COVID-19 saat ini terus bertambah dalam kurun waktu tiga pekan belakangan.
Menurut dia, penanganan masyarakat yang terdeteksi positif COVID-19 harus dilakukan secara cepat, tepat dan solutif. “Sehingga angka penularan dapat ditekan dan yang terpapar COVID-19 dapat disembuhkan. Sudah dua kali kita panggil tapi beliau tidak hadir, padahal ketua Gustug memiliki peranan penting dalam hal kebijakan yang solutif ditengah adaptasi kebiasaan baru seperti saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dr Sartono mengatakan, upaya yang sudah dilakukan Tim Gugus Tugas COVID-19 ada beberapa kendala dalam pencegahan dan penanganan.
“Di antaranya tidak semua masyarakat yang terpapar COVID-19 yang merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) tak mau mengisolasi diri masing-masing secara kesadaran diri dan tertib. Padahal SOP penanganan sekarang, positif kemudian 14 hari isolasi mandiri dikatakan sembuh,” kata Sartono.
Berdasarkan data dari Dinkes Brebes, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Brebes hingga hari Selasa (28/7) ini jumlah total 60 kasus. Tujuh orang sedang dalam perawatan medis di RS dan sepuluh orang lainya di karantina dan isolasi mandiri masing-masing. (*)
Discussion about this post