TEGAL – Pasca pandemi COVID-19, sejumlah tempat wisata di Kabupaten Tegal mulai ramai pengujung. Salah satunya, obyek wisata Pasar Slumpring di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa. Kondisi ini pun berdampak pada meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Abdul Hayyi saat ditemui Kamis (2/6/2022) mengaku bersyukur kasus COVID-19 di Indonesia sudah melandai dan bahkan di Kabupaten Tegal sudah nol kasus.
“Kami sangat bersyukur sekali, karena setelah 2 tahun terakhir tutup, Pasar Slumpring sudah buka kembali,” katanya.
Kondisi ini, lanjut Hayyi, terlihat sejak libur Lebaran Idhul Fitri lalu, yakni jumlah pengunjung mencapai 700 orang perhari. Bahkan perputaran uang selama libur Lebaran Idhul Fitri mencapai Rp 80 juta hingga 100 juta.
“Kalau untuk hari libur biasa, perputaran uang sekitar Rp 40 juta. Untuk itu kami berharap pandemi segera berakhir. Agar perekonomian warga semakin membaik lagi,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Wisata Pasar Slumpling merupakan wisata yang dikelola oleh masyarakat sekitar untuk mengangkat kuliner tradisional atau jaman dulu. Total ada sekitar 50 pedagang yang berjualan di wisata tersebut.
Total ada sekitar 47 kuliner tradisional. Mulai dari nasi jagung, nasi ponggol, nasi bakar, cukit, serabi, tahu aci, cetot, awul – awul, gaplek, getuk, cetil dan masih banyak lagi yang lainnya.
Untuk proses jual beli makanan tradisional tidak menggunakan uang pada umumnya. Melainkan menggunakan koin khusus yang terbuat dari bambu. Untuk nilai 1 koin bambu ini, yakni Rp 2500.
“Iya memang konsepnya kita ingin menghadirkan suasana pasar jaman dulu. Jadi selain kuliner tradisional, transaksinya juga menggunakan uang koin khusus,” tandasnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post