TEGAL – Pekerja seni di Tegal yang tergabung dalam Aliansi Sound System, Organizer dan Pekerja Seni Indonesia (ASSOPSI) dan Komunitas Penyanyi Kisut (KPK) menggelar aksi galang donasi untuk membantu korban bencana alam erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Aksi sosial tersebut berlangsung di Pasar Pagi Kota Tegal, Rabu (5/1/2022). Untuk menarik perhatian pengunjung pasar maupun warga yang melintas di depan pasar, mereka menampilkan pertunjukan seni budaya.
Sekretaris ASSOPSI, Darussalam, mengatakan penggalangan donasi sebagai bentuk kepedulian sosial untuk membantu meringankan warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Sebelum di sini sudah menggelar aksi yang sama di Kabupaten Tegal bersama kawan lain. Dan alhamdulillah dana sudah dikirim ke Lumajang dana sebesar Rp 105 juta,” kata Darussalam.
Darussalam mengatakan, dalam kesempatan penggalangan dana, para anggota juga melakukan kegiatan seni budaya. Baik itu, tarian maupun nyanyian dengan sound system yang menggelegar.
“Disamping untuk menarik perhatian massa. Juga sebenarnya menyampaikan ke masyarakat bahwa kegiatan seni budaya seperti ini positif,” kata Darussalam.
Sehingga, Darrusalam berharap pemerintah bisa sedikit melonggarkan aturan agar pihaknya bisa kembali berkegiatan untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup. Mengingat sudah sekitar dua tahun dihantam badai Pandemi Covid-19 cukup menyengsarakan mereka karena tidak ada pekerjaan.
“Yang jelas pandemi berdampak luar biasa. Pak Ketua bahkan wayang dan gamelan bahkan sampai dijual setengah untuk sekadar makan,” kata Darrusalam.
Disampaikan dia, di wilayah Kabupaten Tegal memang sudah sedikit longgar sehingga aktivitas kegiatan seni budaya perlahan sudah mulai bergeliat.
“Ketika Kabupaten Tegal Level 2, sejak 1 September sampai sekarang sudah bisa berkegiatan. Sedangkan di Kota Tegal memang belum bisa,” katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap agar Wali Kota Dedy Yon Supriyono yang memang memiliki komitmen untuk bergandengan tangan dengan para seniman bisa mengeluarkan semacam instruksi langsung secara lisan.
Pasalnya, meskipun telah diperbolehkan, faktanya di lapangan banyak lurah maupun camat bahkan Polsek belum bisa mengeluarkan perizinan karena tidak ada rekomendasi dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19.
“Harusnya Pak Wali Kota sebagai ketua Satgas bisa mengeluarkan perintah secara langsung baik ke camat, lurah-lurah agar bisa mengeluarkan rekomendasi. Tapi nanti kita rencana akan sowan ke Pak Wali membicarakan ini,” kata dia.
Setelah aksi galang dana di Pasar Pagi, rencananya ASSOPSI juga akan melakukan penggalangan dana di tempat lain. Di antaranya di kawasan Pelabuhan Jongor, perempatan Jalan Setiabudi, hingga Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI). (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post