Perkembangan teknologi di era digital seperti sekarang ini bertumbuh sangat pesat dari hari ke hari, bulan ke bulan hingga ke tahun ke depannya. Hal itu berpengaruh besar terhadap situasi kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah media sosial (medsos).
Di zaman sekarang, medsos sudah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang. Saat ini, jejaring sosial yang digunakan oleh masyarakat pun sudah beragam. Di antaranya Facebook, Twitter, Telegram, Instagram, WhatsApp, TikTok, dan lain-lain.
Selain karena memudahkan interaksi, medsos juga memiliki manfaat lain dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya interaksi sosial, media penghibur, media informasi, dan menggali kreativitas.
Di balik beberapa manfaat tersebut, ternyata medsos menjadi salah satu hal yang paling diperhatikan saat perusahaan merekrut calon karyawan. Bahkan, perusahaan tertarik dengan orang yang aktif di media sosial.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Career Builder, situs pencarian kerja dari Amerika Serikat. Dari penelitian tersebut menunjukan, bahwa sebanyak 47% perekrut atau responden yang merupakan HRD dan manajer mengaku enggak suka mewawancari orang yang enggak bisa ditemukan secara online di media sosial.
Hal ini beriringan dengan temuan lain menunjukan bahwa satu dari lima perusahaan mengharapkan calon karyawannya bisa ditemukan secara online.
Sementara, sebanyak 28% managet perusahaan juga mengaku menggunakan medsos untuk mengumpulkan informasi kandidat pelamar sebelum menjadwalkan wawancara.
Angka tersebut didapat setelah lebih dari 1.000 manajer perekrutan di berbagai industri, diwawancarai mengenai pentingnya medsos saat menyaring calon karyawan.
Syarat utama melamar kerja sebenarnya bukan mempunyai akun medsos. Tapi, perusahaan menghargai jika bisa mendapatkan akses informasi tambahan tentang calon karyawannya.
Jadi, para pelamar bisa lebih aktif dan pintar membangun personal branding di medsos, agar bisa menarik perhatian perusahaan.
Sumber: Kumparan.com
Discussion about this post