BREBES – Pariwisata merupakan salah satu sektor yang ketika dikelola bisa memberikan kontribusi baik bagi warga sekitar destinasi wisata maupun bagi pemerintah daerah. Hal itu tentunya membutuhkan berbagai pihak untuk bisa fokus terhadap pengembangannya. Termasuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang langsung bersentuhan dengan obyek wisata.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Parekraf, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Propinsi Jawa Tengah, Trenggono dalam acara Apresiasi dan Konvensi Pokdarwis tingkat Jateng di OW Waduk Malahayu, Sabtu 21 Juli 2018. Menurutnya, terdapat 550 lebih Pokdarwis yang ada di Jateng.
“Berdasarkan data yang kami himpun, ada 550 Pokdarwis yang saat ini sedang kami petakan, untuk mengidentifikasi, memvalidasi dan menstandarisasikan kelembagaannya,” jelas Trenggono.
Pendataan Pokdarwis itu dijelaskan oleh Trenggono sebagai langkah dalam menganalisa serta menyusun kebijakan untuk dijadikan dasar pengembangan sektor pariwisata di Jateng.
Trenggono mengungkapkan, acara kumpulnya Pokdarwis se-Jateng ini bisa dijadikan sebagai ajang silaturahmi antar mereka. “Jadi antar Pokdarwis bisa saling berbagi cara dan strategi dalam mengembangkan dan memajukan tempat wisatanya,” tutur Trenggono.
Acara bertaraf Jateng itu juga dihadiri oleh asisten deputi bidang kementerian dan kelembagaan Kementerian Pariwisata RI, Oneng Setya Harini. Dia menyebutkan bahwa Pokdarwis ditantang untuk menjadikan destinasi wisatanya mempunyai daya saing.
“Kekayaan alam ini begitu indah dan Indonesia masuk dalam 20 negara terbaik di dunia untuk alam dan budayanya. Tentu saja perlu dikelola dengan baik, supaya keberadaannya tetap lestari. Karena semakin dilestarikan, maka akan semakin mensejahaterakan,” ungkap Oneng Setya.
Acara tersebut digelar sejak 20 Juli lalu, dan akan berlangsung hingga 22 Juli 2018. Wakil Bupati Brebes Narjo usai membuka acara mengatakan, meningkatnya kesadaran masyarakat akan potensi wisata di daerahnya, dapat mengembangkan destinasi wisata dan dapat menyejahterakan warga sekitar.
“Tempat pariwisata yang cantik dan indah harus dikelola dengan profesional sehingga bisa menjadi daya tarik pengunjung. Unsur pariwisata juga harus dipenuhi, di antaranya keamanan, kebersihan, ketertiban, kenyamanan, keindahan dan keramah tamahan warga sekitar,” jelas Narjo. ( sumber: panturapost.id )
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post