TEGAL – Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan di Kota Tegal masa bakti 2020-2025 resmi dikukuhkan, Selasa (11/8/2020). Prosesi pengukuhan dan pelantikan dilakukan langsung Ketua MUI Kota Tegal, KH Abu Chaer Annur di Pendapa Ki Gede Sebayu, Komplek Balai Kota Tegal.
Abu Chaer Annur dalam kesempatan itu mengingatkan peran MUI ada tiga hal. Pertama menjaga agama, menjaga kesatuan umat, dan menjaga negara. “Agama jaga bersama-sama, tolak segala bentuk yang melemahkan umat Islam. Jangan sampai terpecah belah, jangan sampai kelompok satu dengan yang lain bermusuhan,” kata Abu
“Negara kita jaga, karena negara Indonesia mayoritas penduduknya muslim. Kita warga muslim wajib menjaga negara. Jangan sampai rusak,” sambungnya.
Menurutnya, dalam melaksanakan fungsinya, MUI melaksanakan empat usaha. Dimulai memberikan bimbingan dan tuntutan kepada umat Islam dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Kemudian memberikan nasehat dan fatwa. Menjadi penghubung antara ulama dan Umaro, juga ulama dan masyarakat. Terakhir meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi lembaga Islam dan cendekiawan muslim.
“Ke depan bangsa Indonesia ada beberapa tantangan. Seperti adanya kelompok yang ingin melemahkan Pancasila, kemiskinan hingga korupsi,” pungkasnya.
Wakil Wali Kota Muhamad Jumadi yang hadir dalam kesempatan itu mengucapkan selamat atas pengukuhan MUI se-Kota Tegal. “Mudah-mudahan pengurus MUI Kecamatan ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan Islam dan kemajuan syiarul Islam di Kota Tegal.”
Jumadi memandang, pertemuan semacam ini akan memberikan arah yang positif terutama dalam pembangunan moral keagamaan umat dan sebagai penguat posisi MUI sebagai organisasi yang bisa mengakar hingga wilayah kecamatan. “Sehingga semakin mendekatkan MUI dengan umat dan bisa jadi pengayom masyarakat,” ungkap Jumadi.
Jumadi menambahkan, MUI adalah wadah para ulama, selama ini tidak diragukan lagi perannya dalam pembangunan di Kota Tegal. Terutama peran ulama dalam menjaga keseimbangan pembangunan, baik fisik maupun moral. Utamanya pembangunan mental keagamaan masyarakat.
Pada kesempatan tersebut Jumadi menyampaikan tidak panik dan takut berlebihan terhadap pandemi covid 19 kerena yang paling penting tetap patuhi protokol kesehatan dengan ketat. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post