BREBES – Sejumlah pengusaha bawang merah di Kabupaten Brebes kini mulai menyerap hasil panen petani secara besar-besaran. Menyusul harga bawang merah yang belakangan ini anjlok hingga di kisaran Rp 6.000 per kg.
Penyerapan itu mulai berdampak positif terhadap harga bawang di tingkat petani. Harga sudah mulai merangkak naik. Bahkan untuk bawang kualitas sedang per hari Kamis (14/1) ini harga sudah mencapai Rp 13.500/ kg, yang semula hanya Rp 10.000/ kg.
Beni Santoso, salah seorang pegusaha bawang di Kabupaten Brebes mengatakan, penyerapan bawang petani sebagai salah satu upaya menstabilkan harga bawang yang sedang jatuh.
Menurut dia, penyerapan dilakukan setelah para pengusaha bawang di Brebes mendapat dukungan dan jaminan dari pihak kepolisian, jika langkah itu tidak melanggar aturan. Khususnya, menyangkut masalah penimbunan produksi bahan makanan. Pasalnya, hal itu yang selama ini dikhawatirkan oleh para pengusaha.
“Dengan adanya dukungan dan jaminan ini, kami sudah melakukan penyerapan bawang hasil panen para petani. Diharapkan, penyerapan ini bisa ikut mendongkrak harga bawang merah,” ujar pemilik Gudang Bawang Agri Indo Sejahtera (AIS) di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes.
Beni menyebut, jika pengusaha bawang di Brebes saat ini jumlahnya ada sebanyak 30 pengusaha . Mereka rata-rata satu pengusaha mampu melakukan pengiriman bawang langsung ke pasar sebanyak 15.-20 ton sehari.
Ia menyatakan, jika semua pengusaha tersebut melakukan penyerapan bawang petani, diyakini harga bawang yang jatuh akan terdongkrak.
“Untuk saya sendiri, per hari ini sudah menyerap sebanyak 420 ton bawang petani. Penyerapan ini saya lakukan di sentra-sentra bawang merah di Brebes yang sedang panen raya. Di antaranya, di Kecamatan Wanasari, Tanjung, Larangan dan Bulakamba,” jelasnya.
Hasil penyerapan bawang itu, kata dia, disimpan di gudang mesin penyimpanan pendingin controled atmosphere storage (CAS). Sedangkan upaya penyerapan itu dilakukan hingga harga bawang merah di tingkat petani stabil. Setelah itu, para pengusaha akan berhenti melakukan penyerapan.
“Penyerapan ini akan kami lakukan terus sampai harga dipasaran stabil, yakni di harga Rp 15.000 – Rp 18.000/ kg. Setelah harga stabil, kami akan berhenti menyerap,” katanya.
Saat ini, kata Beni, harga bawang di tingkat petani saat ini sudah mulai merangkak naik. Untuk kualitas sedang yang semula Rp 10.000/ kg, sudah naik dikisaran Rp 13.500/ kg. Sedangkan untuk kualitas bawang terendah yang semulan harganya Rp 6.000 – Rp 7.000/ kg, kini naik menjadi Rp 11.000/ kg.
“Kami yakini, harga bawang ini akan terus naik seiring dilakukannya penyerapan oleh para pengusaha. Sehingga, petani diharapkan nantinya bisa merasakan keuntungan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono melalui Kasat Intelkam AKP Sartono mengatakan, demi upaya menstabilkan harga bawang di Kabupaten Brebes, jajaran Polres Brebes memberikan jaminan terhadap para pengusaha bawang yang melakukan penyerapan bawang di petani.
Pihaknya juga tidak akan melakukan tindakan terhadap para pengusaha tersebut. Kendati demikian, Polres Brebes akan melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap upaya penyerapan untuk menstabilkan harga bawang merah tersebut.
“Kami menjamin tidak akan melakukan tindakan terhadap para pengusaha di Brebes yang melakukan penyerapan bawang merah petani. Ini demi menstabilkan harga bawang. Namun kami tetap akan melakukan pengawasan dan pemantauan di lapangan. Nantinya penyerapan ini dilakukan hingga harga bawang stabil dan setelah itu akan berhenti,” ucap Sartono.
Terpisah Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) pusat, Juwari mengatakan, dari pantauan ABMI di lapangan, harga bawang merah di tingkat petani saat ini terus merangkak naik. Harga bawang merah yang semula Rp 9.000 – Rp 10.000 / kg untuk kualitas sedang naik menjadi Rp 13.000 /kg.
Dirinya pun merespon positif atas upaya para pengusaha yang melakukan penyerapan bawang petani. Selain para pengusaha bawang, Bulog juga diharapkan melakukan langkah penyerapan tersebut.
“Melalui langkah penyerapan ini, kami yakin harga bawang akan semakin membaik. Kami sangat berharap Bulog dan Kementerian Perdagangan juga ikut melakukan penyerapan bawang petani. Apalagi, Bulog telah memiliki gudang khusus bawang merah,” ucap Juwari. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post