TEGAL – Kepolisian telah mengamankan 5 pelajar SMK Dinamika Kota Tegal yang terlibat penyerangan pada Kamis 10 Januari lalu. Polisi masih mendalami peran masing-masing terduga pelaku.
Kasatreskrim Polres Tegal Kota, AKP Agus Budi Yuwono, mengatakan bedasarkan keterangan dari terduga pelaku kepada kepolisian motif penyerangan sekolah dipicu karena dendam lama. Ditambah, saat itu mereka sedang merayakan ulang tahun sekolahnya.
“Sementara alasannya mereka katanya merayakan kegiatan ulang tahun. Lalu muter-muter keliling kota. Selain itu juga ada masalah yang mungkin riwayat terdahulu. Kemungkinan ada provokatornya. Masih kita cari,” ujar dia.
Untuk diketahui, aksi penyerangan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Puluhan pelajar yang diduga berasal dari SMK Dinamika mendadak menyerang SMK DWP Kota Tegal. Mereka melempari gedung sekolah yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan dengan batu.
Informasi yang diperoleh PanturaPost dari sejumlah sumber menyebutkan, SMK Dinamika dan SMK DWP Kota sudah lama kerap berselisih. Kedua sekokah tersebut seperti menjadi musuh bebuyutan, karena sering tawuran.
Pengawasan Ketat
Untuk mencegah peristiwa itu terulang, Agus mengajak kepada guru dan kepala sekolah di Kota Tegal untuk lebih ketat mengawasi anak didiknya.“Ini kembali kepada bagaimana guru dan orang tua mendidik anaknya. Saya kira mereka harus lebih ketat melakukan pengawasan,” tutur Agus.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Provinsi Jateng, Samsudin. Pada Jumat, 11 Januari 2019 kemarin Samsudin mengumpulkan sejumlah kepala sekolah SMK di di Kota Tegal. Dalam pertemuan itu, dia meminta seluruh pihak agar menahan diri.
Dia juga meminta kepala sekolah di Kota Tegal diminta untuk turun tangan untuk ikut mencegah siswanya tawuran. Kepala sekolah harus bisa mengawasi para siswanya agar peristiwa tawuran dan penyerangan sekolah tidak terulang kembali.
“Khusus untuk masing-masing kepala sekolah agar mengkondisikan para siswanya,” kata Samsudin.
Menurut dia, harus ada upaya musyawarah antara kepala sekolah satu dengan yang lainnya. Mereka diminta untuk mengintensifkan forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). “Ini agar komunikasi antarsekolah terjalin,” terangnya.
Reporter: Irsyam/Reza
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Discussion about this post