SEMANGAT Raswad, seorang pria asal Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal ini patut menjadi contoh generasi muda. Meski sudah sudah berusia 55 tahun, dia tak pantang menyerah untuk menyelesaikan pendidikan. Baginya, pendidikan itu penting dan harus dicapai setinggi-tingginya.
Raswad hari ini Sabtu (13/4) mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk jenjang kesetaraan paket C. Dia tampak percaya diri dan tak canggung berkumpul bersama peserta ujian yang mungkin usianya seumuran dengan anaknya.
Meski usianya tak muda lagi, Raswad terlihat fokus ke layar komputer. Sesekali jemarinya menari kecil di atas papan ketik. Ia terlihat tenang saat mengisi jawaban. Rupanya, Raswad sedikit tahu tentang komputer. “Saya mau belajar. Saya pernah belajar komputer jadi tahu dikit lah,” ceritanya.
Selama 4 hari ke depan Raswad akan mengikuti ujian berbasis komputer ini. Ada 7 mata pelajaran yang diuji. Yakni Bahasa Indonesia, Geografi, Matematika, Sosiologi, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Ekonomi. “Hari ini saya baru hari pertama, masih ada beberapa hari lagi yang harus saya perjuangkan,” katanya.
Baginya, ini adalah perjuangan yang harus dilalui. Demi meraih pendidikan yang maksimal. “Saya akan berusaha maksimal mungkin untuk mendapat yang terbaik dalam dunia pendidikan,” ucap pria yang memiiki 2 anak ini.

Sebelumnya, dia sempat mengikuti ujian paket A di PKBM Al Falah Dukuhwaru. Kemudian paket B di PKBM Asa Pertiwi, di Desa Blubuk RT 01/RW 01 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Lalu ikut paket C di tempat yang sama.
Raswad mengaku tak ingin mengulang kegagalan pada masa lalu. Ketika itu, dia terpaksa putus sekolah karena alasan biaya. “Mungkin dulu saya gagal dan tak bisa meneruskan sekolah. Sekarang saya berusaha akan meneruskan pendidikan saya walapun sudah tidak muda lagi,” katanya.
Karena perhatiannya terhadap pendidikan, Raswad yang berprofesi seorang menyekolahkan kedua anaknya sampai lulus sarjana. “Anak saya sudah lulus sarjana semua,” katanya.
Raswad yang dikenal murah senyum dan mudah bergaul, membuatnya dikenal banyak orang. Anak dan istri mendukungnya untuk meneruskan pendidikan. “Sekolah itu bisa mengasah otak, bahagia bisa menerusakan sekolah, ya mengikuti zaman sekarang lah,” katanya.
Kegigihan Raswad diapresiasi seorang pengawas ujian, Sugiarti. Menurutnya, Raswad bisa menjadi contoh bagi generasi muda untuk tetap semangat dalam mencari ilmu. “Bahagia tentunya ketika tanpa malu beliau masih bersedia mengikuti pembelajaran hingga ujian. Meskipun UNBK ini sulit, namun semangatnya tak pernah pudar,” ujarnya.
Reporter: Bentar
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post