BREBES – Perumda Air Minum Tirta Baribis Kabupaten Brebes kembali meraih TOP BUMD Awards 2021. Adapun penghargaan diraih lantaran Perumda milik Pemkab Brebes menjadi perusahaan yang sehat, berkinerja, dan memiliki inovasi yang jitu.
Penghargaan yang diserahkan Wakil Gubernur Lemhanas Marsdya TNI Wieko Syofyan diterima Bupati Brebes Idza Priyanti sebagai Pembina BUMD, pada malam Anugrah TOP BUMD Awards 2021 di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (10/9) malam kemarin.
Bupati Idza mengaku bangga dengan penghargaan tersebut, karena bisa menjadi contoh perusahaan daerah milik Pemkab Brebes yang lainnya. Namun juga harus lebih meningkatkan kepuasan pelayanan kepada pelanggan.
Kata Idza, wujud dari keperpihakan Pemkab Brebes dalam pengembangan Perumda Air Minum Tirta Baribis antara lain dengan memberikan dana penyertaan modal untuk tahun 2021 sebesar Rp 12,5 miliar.
Dana tersebut untuk pembiayaan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan program Hibah Air Minum Berbasis Kinerja (HAMBK).
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Baribis Agus Isyono mengaku berupaya meningkat kinerja keuangan perusahaan seoptimal mungkin. Dia menyebut, kinerja keuangan perusahaan dari 2018 sampai 2020 dari sisi rasio laba terhadap aktiva produktif dari naik dari 6,27 menjadi 8,63 persen.
Rasio laba terhadap penjualan juga meningkat dari 10,63 persen (2018) menjadi 15,53 persen di tahun 2020. Rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar, juga meningkat dari 2,63 persen (2018) menjadi 6,68 persen di tahun 2020.
Selanjutnya, rasio total aktiva terhadap total hutang dari 7,64 persen (2018) menjadi 8,23 persen (2020). Rasio biaya operasi terhadap pendapatan dari 0,91 persen (2018) menjadi 0,84 (2020).
Rasio aktiva terhadap penjualan air dari 1,91 di tahun 2018 menjadi 1,98 (2020). Untuk jangka waktu penagihan hutang dari 64,54 hari (2018) menjadi 74,93 hari (2020). Terakhir, efektivitas penagihan dari 95,97 persen (2018) menjadi 94,07 persen (2020).
Menurut dia, kinerja Keuangan Perumda Air Minum Tirta Baribis dari tahun 2018 sampai 2020 berdasarkan KEMEN PU PR, hasilnya antara lain ROE dari 6,27 persen menjadi 7,50 persen (2020). Rasio Operasi 0,91 (2018) menjadi 0,84 (2020).
Cash Rasio 110,53 (2018) menjadi 250,72 (2020), Efektivitas Penagihan dari 95,97 persen menjadi 94,07 persen (2020). Dan solvabilitas dari 763,78 persen (2018) menjadi 226,41 persen (2020).
“Alhamdulillah pelanggan aktif hingga awal September 2021 sebanyak 42.746 sambungan langsung (SL),” kata Agus.
Untuk Kapasitas terpasang (perpipaan) sebanyak 18.797.250 m3. Adapun kapasitas produksinya 18.694.322 M3. Sedangkan tingkat kehilangan air atau kebocoran (NRW) 27,44 persen dan ditargetkan hingga 2024 turun menjadi 25 persen.
Ia pun menegaskan, tingkat kesehatan perusahaan dari tahun 2019 ke 2020 mengalami peningkatan kinerja yang semula 3,34 (sehat) menjadi 3,49 (sehat).
Selain itu, juga peningkatan kepuasaan pelanggan menjadi agenda penting. Untuk itu dia selalu melakukan inovask.
Pertama, melakukan Study Geolistik untuk mendapatkan data potensi sumber air dalam rangka penambahan kapasitas sumber air baku baru di daerah yang sulit air.
Kedua, mengembangkan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk memetakan sarana dan prasarana yang ada khususnya jaringan pipa dan pelanggan.
Ketiga, melakukan pengembangan dan Pembangunan Manajemen Asset, mengembangkan Sistem E-Office untuk peningkatan tertib administrasi dan percepatan pelayanan.
Pihaknya juga menggandeng Forum Pelanggan Brebes (FORPAMBES) untuk menjembatani keluhan dan keinginan pelanggan atas pelayanannya.
Kemudian merintis sistem SMS dan WA Gateway untuk memberikan informasi tentang rekening dan pelayanan lainnya secara cepat dan tepat. Serta menerima dan melakukan pelayanan dan penanganan aduan secara cepat dan akurat melalui media sosial yang terintegrasi dengan program Pemerintah Daerah yaitu “SAMBU”.
Adapun hasil Survey Kepuasan Pelanggan tahun 2020, secara keseluruhan perusahaan menunjukkan kinerja pelayanan yang BAIK dengan Nilai Human Source Satisfaction Index (CSI) sebesar 2,81.
Dalam pengembangan cakupan pelayanan air bersih, membangun sarana dan prasarana baik air baku maupun jaringan perpipaan (Transmisi & Distribusi). Meningkatkan kemampuan dan kompetensi karyawan melalui Pendidikan dan Latihan baik formal maupun informal.
Selalu mengedepankan percepatan pelayanan masyarakat, baik itu berupa pelayanan sambungan baru dan penanganan aduan termasuk kebocoran.
“Dan yang jelas, penerapan prinsip tertib anggaran dengan mengedepankan efisiensi, efektif dan tepat sasaran, juga kami terapkan,” pungkasnya. (Brebes Corner)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post