TEGAL – Para relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal yang ditugaskan memakamkan jenazah pasien COVID-19 maupun pasien suspek sering mengalami kendala. Kendala yang sering dialami adalah kehabisan stok alat pelindung diri (APD) dan juga peti jenazah.
Salah seorang relawan BPBD Kabupaten Tegal, Kurdianto, usai memakamkan jenazah pasien COVID -19 di Desa Pegirikan, Kecamatan Talang, Kamis (19/11) mengatakan, selama ini proses seringkali terkendala stok APD habis.
“Kalau proses pemakaman selama ini aman-aman saja dan lancar. Hanya saja kami kesulitan mendapatkan APD karena sering kehabis stok,” katanya.
Untuk mendapatkan stok APD, lanjut Kurdianto, petugas pemakaman sering meminjam terlebih dahulu ke tempat lain. Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu proses pemakaman dan tetap aman terhindar dari penularan COVID-19.
“APD-kan penting untuk perlindungan kita ya yang bertugas di lapangan. Harapannya sih stok selalu ada. Ini pun bukan hanya APD, beberapa hari terakhir kita juga beberapa kali kehabisan stok peti jenazah,” ujarnya.
“Hari ini kita memakamkan 5 jenazah. Yakni dua pasien positif COVID dan 3 pasien suspek. Alhamdulillah untuk proses di lapangan berjalan lancar. Hari ini jadwal pemakaman sampai malam,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Tegal, Umi Azizah mengatakan, sampai saat ini stok APD, terutama untuk petugas pemakaman jenazah aman dan tidak ada masalah. Begitu juga dengan stok peti jenazah di rumah sakit juga aman.
“Semuanya stok ada, baik APD maupun peti jenazah. Saya sudah tanyakan langsung ke Kepala DInas Kesehatan. Untuk soal peti jenazah kemarin memang sempat kehabisan. Tapi saya pastikan untuk hari ini aman,” jelasnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post