TEGAL – Kurun waktu setengah bulan, warga Kota Tegal dicemaskan dengan kasus pencurian dengan kekerasan. Tercatat dalam kurun waktu tersebut, sudah ada empat kasus yang tergolong pembegalan itu.
Dimulai dari kasus pembacokan kepada manajer SPBU di Cabawan, Kecamatan Margadana, Senin, 17 September 2018 silam. Sang manajer dilukai pada bagian tangannya. Uang Rp 180 juta pun diembat pelaku. Kemudian ada dua peristiwa pembegalan terjadi pada Sabtu, 29 September 2018 malam. Peristiwa pembegalan terjadi di dua tempat, yakni di Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, dan Kelurahan Randugunting, Tegal Selatan.
Kali ini pembegalan di Kelurahan Kraton, pelaku sampai menghabisi satu nyawa. Korban yang merupakan saksi, bernam Ilyas Mustofa (58). Saat kejadian, Ilyas hendak menolong tetangganya, Jap Handoko yang tasnya dibawa empat orang pelaku. Nyawanya tak tertolong, karena terluka pada bagian leher kiri dan dada kanannya.
Terbaru, pembegalan kembali terjadi di Jalan Martoloyo, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, pada Senin ini sekitar pukul 10.00 WIB. Korbannya, lagi – lagi seorang karyawan SPBU di Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal yang hendak menyetorkan uang hasil penjualan BBM. Uang Rp 10 juta pun raib dibawa para pelaku.
Dari empat kasus itu, sudah ada empat korban. Tiga korban mengalami luka sabetan senjata tajam jenis golok di tangan mereka. Sedangkan satu orang meninggal dunia karena berusaha menghadang kawanan pelaku.
Kapolres Tegal Kota, AKBP Jon Wesly Arianto, mengatakan dari hasil penyelidikan pihaknya, modus yang dilakukan pelaku di empat kasus itu sama. “Kalau melihat modusnya, diduga pelaku merupakan kelompok yang sama,” ujarnya di Mapolres Tegal Kota kemarin.
Menurutnya, dari semua kasus itu, pelakunya naik sepeda motor yang sama dengan penutup muka dan membawa senjata tajam. “Motor, ciri – ciri, dan modusnya sama. Modus operandinya, para pelaku menunggu korban. Dengan menggunakan sepeda motor dan senjata tajam mereka merampas harta korban,” terangnya.
Kuat dugaan jumlah pelaku ada empat orang. Sambil mengendarai dua motor, para pelaku beraksi dengan menguntit setiap calon korbannya. Pihaknya berupaya dengan maksimal untuk mengejar kawanan perampok yang diduga merupakan warga Tegal.
Ia mengatakan sudah menangkap ciri- ciri para pelaku. Untuk mengetahui keberadaan tersangka, polisi juga meminta bantuan masyarakat. Ia pun menyediakan imbalan jika ada warga yang mengatahuinya, akan mendapatkan imbalan Rp 10 juta dari kepolisian.
“Saat ini kami masih mengembangkan, baik dari CCTV dan jaringan yang ada di luar untuk membuat terang peristiwa ini. Mudah- mudahan segera terungkap,” kata mantan Kapolres Dompu, NTB itu. Jon menuturkan akan menindak tegas para pelaku yang sudah meresahkan warga Kota Tegal.
“Kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur kepada pelaku yang sudah meresahkan ini,” pungkasnya. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post