TEGAL – Kasus kematian akibat COVID -19 di Kabupaten Tegal kembali terjadi. Data terbaru, Minggu (2/8), ada penambahan satu pasien COVID -19 yang meninggal. Sehingga total jumlah angka kematian akibat COVID -19 menjadi 7 orang.
Selain itu, ada juga penambahan 1 kasus terkonfirmasi positif COVID -19. Juru Bicara Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, Minggu (2/8) malam mengatakan bahwa kasus positif COVID-19 yang meninggal adalah seorang laki-laki inisial S (62), asal Desa Margapadang, Kecamatan Tarub.
S yang diketahui bekerja di Jakarta sebagai pengayuh becak, ini sempat dirawat selama 12 hari di RS Mitra Siaga Tegal, yakni sejak hari Rabu (22/07/).
“Pasien S ini mengalami demam dan sesak nafas. Dari hasil pemeriksaan medis, S juga memiliki penyakit komorbid, yaitu diabetes,” katanya
Keberadaan penyakit penyerta ini, lanjut Joko, memperparah kondisi hingga menyebabkan kematian. Sebab akan memperburuk klinis pasien karena imun atau kekebalan tubuhnya menjadi rendah.
Apalagi, jika faktor komorbid itu tidak terkontrol dengan baik. Seringkali pasien tidak menyadari jika dirinya mengidap penyakit kronis seperti diabetes mellitus, penyakit paru obtruktif kronik, tuberkulosis, hipertensi, atau bahkan kardiovaskuler. Penyakit kronis tersebut baru terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada diri pasien untuk menegakkan diagnosis.
“Kami telah menelusuri dan melacak pada Kamis (30/07) lalu dan mendapati ada 16 orang yang menjadi kontak eratnya. Selain harus dikarantina, mereka juga akan dilakukan test swab Senin (03/08) besok,” ujarnya.
Untuk penambahan satu kasus konfirmasi COVID -19 baru, yakni laki-laki inisial N (38), asal Desa Pedagangan, Kecamatan Dukuhwaru. Sebelumnya, N bersama karyawan lainnya menjalani rapid test di Jakarta pada Rabu (22/07) lalu dengan hasil rektif. Hal tersebut dilakukan setelah kakak dari pemilik ruko tempat N bekerja di Jakarta menderita sakit dan hasil rapid test reaktif.
“Meski kondisi klinisnya baik, namun karena rapid test hasilnya reaktif, oleh pemilik toko, N diminta pulang ke kampung untuk sementara waktu. Dengan mengendarai bus umum, N pun pulang Jumat (24/07/2020) dini hari,” ungkapnya.
Kemudian, pada Sabtu (25/07) pagi, pemilik toko menghubungi N dan memintanya kembali untuk segera melakukan rapid test. Kemudian setelah rapid test di RSUD dr Soesilo Slawi,hasilnya reaktif. Sehingga, N diminta menjalani karantina mandiri di rumah karena tidak mengalami gejala.
“Kemudian, hasil pemeriksaan laboratorium spesimen swab S baru keluar Kamis (30/07) lalu dan dinyatakan positif COVID -19. Saat ini, kondisi klinisnya baik dan masih melanjutkan isolasi mandiri di rumah,” jelasnya.
Dari hasil penelusuran dan pelacakan, ditemukan lima orang anggota keluarga yang menjadi kontak eratnya. Kelima orang tersebut, selain harus menjalani karantina mandiri, juga akan diambil spesimen swab-nya hari Senin (03/08) besok.
“Dengan demikian, total ada 54 kasus konfirmasi positif COVID -19. Dari jumlah tersebut, 38 orang sembuh, 9 orang dirawat dan 7orang meninggal dunia,” pungkasnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post